Minggu, 17 Februari 2013

MELAKUKAN PERAWATAN MESIN BANTU DEK DAN MESIN BANTU

MELAKUKAN PERAWATAN MESIN BANTU DEK DAN MESIN BANTU
Yang dimaksud dengan mesin bantu ialah semua mesin atau alat-alat di kapal, yang digunakan untuk membantu supaya kapal dapat beroperasi secara terus menerus (kontinue) dan aman, baik pada waktu kapal di laut maupun di pelabuhan. Mesin-mesin bantu di kapal perikanan dikelompokkan menjadi :
1.    Kamar mesin, yaitu semua pompa-pompa yang dip akai untuk memompa : air pendingin, air minum, keperluan seniter, muatan zat cair, lensa dan ballast, udara minyak dan lain-lain, dinamo-dinamo dan motor listrik pemanas air pengisi dan saringan-saringan (filter) alat-alat penguap (evaporator), alat-alat destilasi dan mesin pendingin.
2.    Dek, yaitu mesin kemudi, mesin jangkar, peralatan untuk bongkar muat dan lain-lain.
3. Mesin penangkapan, yaitu line hauler, power block, trawl winch dll 15.1. MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN PERAWATAN MESIN
Pekerjaan pemeliharaan agar efektif, harus dilakukan secara menyeluruh dan teratur. Suatu jadwal pelayanan pemeliharaan harus diuraikan dalam setiap instalasi dan jadwal ini harus diikuti seketat yang dimungkinkan oleh keadaan operasi.
15.1.1. Jadwal Pemeriksaan Perawatan
Persiapan pemeliharan yang baik harus sesuai petunjuk pemeliharaan yang direkomendasikan oleh perusahaan dengan mengambil informasi dari buku instruksi yang disertakan dengan setiap me sin. Jumlah boleh maksimum dari jam operasi diantara inspeksi dari bagian yang terdaftar. Jumlah jam ini akan bervariasi sesuai dengan ukuran mesin, jenis beban, dan sifat pelayanan.
Dalam instalasi baru adalah kebijaksanaan yang baik untuk pertama kali mengatur periode yang singkat diantara inspeksi dari berbagai bagian, dan kemudian kalau pengalaman instalasi menunjukan bahwa didalam jam yang ditentukan suatu bagian tertentu tidak menunjukan kotoran, keausan atau kehilangan penyetelan terlalu banyak, maka jangka waktu diantara inspeksi sedikit demi sedikit diperpanjang. Tetapi perlu diingat bahwa pengumpulan kotoran, peningkatan keausan, dan kehilangan penyetelan secara umum tidak mengikuti garis lurus dengan waktu, tetapi kurva cembung yang makin lama makin curam. Oleh karenanya, untuk mencegah kerusakan, jauh lebih baik untuk melakukan inspeksi berikutnya agar lebih cepat dari pada agak terlalu lamb an.
Sewajarnya, kapan saja bagian diinspeksi dan didapati telah aus mendekati atau melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki atau disetel sedemikian rupa sehingga celah yang ditentukan diperbaiki kembali.
Oleh karenanya sehubungan dengan jadwal pemeliharaan, dip erlukan untuk memberikan informasi kepada manajer instalasi atau operator me sin dalam instalasi yang kecil, suatu lembaran instruksi spesifik berkenaan dengan celah dan penyetelan untuk setiap mesin atau setiap jenis mesin dalam instalasi.

Gambar 15.1. Perbaikan Mesin
Kalau buku petunjuk setiap mesin khas tidak memiliki semua data yang diinginkan, maka data tersebut harus didapatkan dengan menyurati pembuat mesin. Kalau karena sesuatu alasan hal ini tidak dapat dilakukan dapat digunakan data rata-rata. Jadwal inpeksi pemeliharaan sebagai berikut :
1.    Silinder atau lapisan silinder dan torak mesin (6000 jam).
2.    Katup pemasukan udara (3000 jam)
3.    Katup Buang (1500 jam)
4.    Katup udara penstarter (4000 jam)
5.    Katup keselamatan dan pengaman (100 jam)
6.      Silinder dan torak kompressor udara ( 300 jam)
7.    Katup kompressor: isap dan tekan (1500 jam)
8.      Silinder dan torak atau rotor pompa bilas (3000 jam)
9.    Katup pompa bilas: tekan dan isap (3000 jam)
10.              Lubang bilas dan katup otomatis (3000 jam)
11.              Pengatur aliran gas buang (2000 jam)
12.              Peredam dan saluran buang (6000 jam)
13.              Bantalan Utama dan Tap (6000 jam)
14.              Bantalan luar (6000 jam)
15.              Bantalan dorong (6000 jam)
16.              Pena engkol dan bantalan (3000 jam)
17.              Pena torak atau pena kepala silang dan bantalan (6000 jam)
18.              Pemandu dan sepatu kepala silang (6000 jam)
19.              Pena torak kompressor dan bantalan (3000 jam)
20.              Bantalan poros vertical (4000 jam)
21.              Bantalan poros nok (4000 jam)
22.              Penggerak poros nok (2000 jam)
23.              Pompa bahan bakar (4000 jam)
24.              Penggerak pompa bahan bakar (2000 jam)
25.              Nosel atau katup bahan bakar dan pengatur waktu bahan bakar (500 jam)
26.              Sambungan, bantalan, pegas pengatur /governor (4000 Jam)
27.              Penggerak pengatur (4000 jam)
28.              Torak dengan pendingin air atau minyak, paking, bantalan, sambungan bola dan engsel (3000 jam)
29.              Kepala dan jaket silinder (1000 jam)
30.              Lubang pendinginan dalam torak (2000 jam) 15.2. PERAWATAN MESIN-MESIN DEK
Untuk melakukan perawatan mesin-mesin dek tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
1.    Periksa lampu-lampu indikasi
2.    Diberi perlindungan anti karat
3.    Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan lapisan anti karat atau korosif pada permukaan mesin-mesin dek.
4.    Berikutnya adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau korosif dengan cat biasa (Top coating).
5.    Menghilangkan lapisan karat dengan diketok dengan palu ketok, dibersihkan dengan amp las untuk menghilangkan sisa kotoran yang terdapat pada permukaan mesin-mesin dek, lalu dicat dengan cat anti karat dan cat biasa (Top coating)
6.    Melumasi bagian-bagian yang saling bergesekan pada mesin-mesin dek 15.3. MENGOPERASIKAN MESIN BANTU DEK
Didalam mengoperasikan mesin bantu dek, maka kita harus mengenal dan mengetahui mesin kemudinya. cara mengperasikan mesin kemudi sebagai berikut :


15.3.1. Mesin Kemudi
Mesin kemudi ada beberapa macam. Mesin kemudi menurut cara penggerakkannya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
15.3.1.1. Kemudi Tangan
Seperti namanya maka kemudi ini langsung digerakan dengan tangan, karena kekuatan tangan kita terbatas maka peralatan kemudi ini hanya dip akai untuk kapal-kapal yang kecil, misalnya perahu layar, sekoci kapal dan lain-lain atau dapat juga sebagai kemudi bantu pada kapal-kapal agak besar.
15.3.1.2. Kemudi Mesin
Pada kapal-kapal yang besar maka tidak mungkin untuk memakai kemudi yang digerakan hanya dengan tenaga tangan, karena rantai-rantai atau kabel-kabel akan jadi terlalu berat apalagi kalau ombak besar. Karena hal tersebut, maka untuk kapal-kapal besar selalu dip akai kemudi yang digerakan dengan mesin.
Mesin kemudi dapat dibagi dalam 3 macam :
1.    Mesin Kemudi Uap
Seperti namanya sebagai mesin penggeraknya dipakai mesin uap. Karena ukuran mesin/silinder yang kecil maka supaya tenaganya cukup besar, selalu dibuat dengan pengisian uap 100 % langkah atau disebut mesin tekanan penuh. Gerakan/arah putaran mesin harus dapat dibalik, supaya daun kemudi dapat bergerak bolak balik.
Untuk keperluan ini dipakai sebuah sorong pengatur, yang mengatur jalannya uap sedemikian rupa, hingga sorong dapat bekerja sebagai sorong muatan luar atau muatan dalam. Yang dimaksud dengan sorong muatan luar ialah sorong dimana uap baru berada diluar, sedang uap bekas keluar melalui sebelah dalam sorong. Sedangkan sorong muatan dalam ialah sorong bila uap baru mengalir melalui bagian dalam dari sorong dan uap bekas mengalir di luar sorong.
Cara kerja : sorang pengatur berada ditengah-tengah (mesin berhenti), kalau roda kemudi diputar ke kanan, maka torak pada pemberi menekan minyak di ruangan. Tekanan minyak ini akan menekan silinder pada penerima, silinder bergerak ke kiri gerakan ini mengakibatkan tuas berputar dan batang bergerak ke atas, akibatnya batang sorong pengatur ikut terangkat ke atas.
Sekarang sorong pengatur tidak berada dalam kedudukan ditengah, sehingga mesin akan berputar. Berputarnya mesin akan memutar roda demikian gigi dan batang pengatur juga batang berulir berputar pada bus yang tetap hingga batang sorong, demikian juga sorong pengatur juga turun.
2.    Mesin Kemudi Elektro Hidrolis
Cara Kerja : Kalau roda kemudi dianjungan diputar ke kiri, maka torak pada silinder telemotor akan bergerak ke kiri demikian juga batang yang akan mengubah kedudukan batang, menyebabkan pompa hele shaw bekerja dan memompa minyak yang berada pada silinder kemudi, sehingga plunyer akan


terdesak ke atas sehingga kapal berbelok ke kiri. Maka sebaliknya kalau roda kemudi di anjungan diputar ke kanan kapal akan berbelok ke kanan.
Mesin-mesin kemudi hidrolis selalu dilengkapi dengan 2 buah pompa agar supaya kalau salah satu rusak, yang lain dapat dipakai, kemudian yang rusak diperbaiki untuk cadangan. Perkembangan baru dari mesin kemudi hidrolis adalah mesin kemudi rotasi. Pada sistem ini tidak dipakai silinder dan plunyer untuk menggerakan atau memutar batang kemudi, tetapi dengan memakai sistem rotasi.
3. Mesin Kemudi Listrik
Mesin kemudi listrik seperti namanya memakai sumber arus listrik sebagai tenaga penggerak utamanya. Cara kerja mesin kemudi ini bekerja atas dasar jembatan Wheatstone atau sistem Ward Leonard. Kalau roda kemudi di anjungan diputar, maka kontak akan berpindah temp atnya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah putaran roda kemudi.
Misalkan setelah roda kemudi diputar ke dudukan kontak jadi tak seimbang antara rheostat-rheostat anjungan dan kemudi sehingga terjadi arus listrik. Adanya arus ini akan menimbulkan medan magnit pada generator, sehingga generator ini mampu membangkit-kan arus listrik pula dan lagi arus listrik dari generator membangkit-kan medan magnit pada generator, dimana sekarang generator juga dapat menimbulkan arus listrik yang mampu untuk memutar motor kemudi. Dan selanjutnya motor memutar cacing dan roda cacing serta rondsel, yang akhirnya dapat menggerakan kwadran, batang daun kemudi dan daun kemudi.
Sementara motor kemudi berputar, maka batang juga berputar, karena hubungan roda-roda gigi kerucut, mengakibatkan kontak akan berpindah temp atnya. Kalau kontak sudah bergerak sedemikian sehingga sesuai dengan kedudukan kontak, maka akan terjadi
keadaan seimbang, sehingga arus antara kontak-kontak berhenti dan motor kemudi juga akan berhenti dan kapal atau daun kemudi sekarang berkedudukan membe-lok.
Untuk mengembalikan daun kemudi ke kedudukan tengah-tengah roda kemudi harus diputar arah berlawanan dengan tadi, sehingga kontak akan kembali ke tengah-tengah.
15.3.2. Mesin Jangkar
Dipakai terutama untuk mengangkat dan menurunkan jangkar, tapi kadang­kadang dipakai untuk menarik/mengulur tali/tross, kabel dan lain-lain.



Gambar 15.2. Mesin Jangkar
15.3.2.1. Mesin Jangkar Uap
Pada kapal uap yang besar umumnya dipakai mesin jangkar dengan roda-roda gigi yang digerakan dengan me sin uap torak horizontal yang terletak di dek, dengan silinder-silinder menghadap ke arah memanjang kapal. Mesin jangkar ini diatur oleh sorong pengatur untuk dapat memutarkan mesin ke kanan atau ke kiri yaitu dengan mengubah saluran pemasukan dan pembuangan.
15.3.2.2. Mesin Jangkar Listrik
Sebagai tenaga penggerak adalah sebuah motor listrik jenis motor kompon. Dengan perantaraan kopling, akan menggerakkan cacing serta roda cacing dan dengan pertolongan pemindahan roda gigi, jantra dapat berputar, dengan demikian jangkar dapat dinaikan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui bahwa kopling akan bekerja akibat tekanan oleh tuas-tuas serta bobot pada piringan-piringan kopling. Untuk mengimbangi tekanan bobot, maka pada ujung-ujung batang diberi pegas penahan.
15.3.3. Peralatan Bongkar Muat
Peralatan bongkar muat ada berbagai macam, antara lain : 15.3.3.1. Derek (Winch)
Maksud utama dari derek ialah untuk membongkar atau memuat barang atau muatan. Tetapi disamping itu derek juga dapat digunakan untuk menarik atau mengulur tali-tali (tross).
Derek pada umumnya terdiri dari sebuah tromol yang besar, yang dipasang pada poros horisontal dan pada salah satu atau keduanya dipasang tromol derek. Tromol ini dipasang mati pada porosnya dimana dengan perantaraan roda-roda gigi poros tersebut dapat digerakan dengan:
1.    Motor Listrik
2.    Mesin Uap
3.    Mesin Listrik Hidrolis
4.    Motor Diesel
Derek-derek uap dan listrik dewasa ini yang paling banyak digunakan karena konstruksinya yang sederhana, murah, dapat dipercaya, kerugian tenaga kecil, perawatan dan perbaikan mudah serta ekonomis.
Derek hidrolis cara kerjanya sesuai dengan mesin kemudi hidrolis. Derek ini kurang begitu banyak digunakan karena konstruksinya ruwet, tidak ekonomis, tetapi derek ini dapat bekerja dengan kecepatan beban yang dapat diatur dengan mudah dan sama sekali tidak ribut seperti derek lain.
15.3 .3 .2. Keran
Keran-keran ini digunakan untuk bongkar muat muatan. Keuntungan-keuntungan :
1.    Mempunyai kapasitas yang lebih besar
2.    Diperlukasn lebih sedikit personil
3.    Selalu siap bisa dipakai.
4.    Lebih mudah untuk melayani muatan pada dua palka yang berdekatan dan dapat berputar 360 °
Kerugian-kerugian :
1.    Biaya banyak dan konstruksi sulit
2.    Tinggi angkatnya terbatas
3.    Diperlukan tenaga yang mempunyai skill lebih tinggi
4.    Perbaikan dan perawatan memerlukan lebih banyak biaya.
Kapasitas angkat beban dari keran-keran umumnya terbatas dari 1-5 ton, tetapi untuk hal-hal yang khusus dapat dibuat lebih dari itu. Umumnya pada tiap palka dip asang 2 keran.
Keran-keran di kapal biasanya sebagai tenaga penggerak dip akai motor listrik. Karena keran listrik mempunyai daya guna yang tinggi maka keran ini banyak dip akai kapal-kapal baru.
Macam-macam keran yang dipakai di kapal adalah :
1.    Keran Balans
2.    Keran dengan pilar yang tetap
3.    Keran dengan pivet
4.    Keran berjalan.
Pada keran-keran juga dilengkapi dengan rem tambahan, untuk mencegah berputarnya keran karena sesuatu sebab pada waktu tidak dipakai.


15.4. MENJAGA KONDISI OPERASI
Dengan sangat beraneka ragamnya me sin diesel yang berada dilapangan, tidak mungkin untuk meliputi secara menyeluruh untuk menduga segala kemungkinan penyebab gangguan dan untuk mengatasi semuannya.
Tujuan dari pembahasan materi kegiatan belajar berikut adalah untuk menunjukkan hubungan umum antara berb agai gejala, penyebab sebenarnya, dan perbaikannya. Kalau operator mesin mendapatkan dari bahasan tersebut gambaran gangguan dari apa yang terjadi, ia harus mampu untuk menemukan dan menganalisa gangguan tersebut dan lokasinya sesuai dengan mesinnya dan dengan bantuan petunjuk yang diberikan oleh pabrik mesinnya untuk memperbaiki atau mengatasi (shoot) gangguan dan meperbaiki tanpa banyak kesulitan.
15.4.2. Suhu Air Pendingin Tidak Benar.
Dengan pengecualian me sin yang dilengkapi dengan pengendali termostatik dari sirkulasi air pendingin, pada umumnya mesin menghendaki bahwa aliran air diatur dengan tangan untuk menyesuaikan dengan bebannya. Kalau dengan beban yang kira-kira konstan suhu air jaket mulai mananjak ,operator harus segera menemukan penyebabnya. Hanya terdapat dua kemungkinan:
1.    Penyediaan air berkurang atau dimatikan oleh penutupan yang kurang berhati-hati dari katup atau penghenti pompa sirkulasi air
2.    Sebuah torak minyak seret/ hampir macet.
15.4.3. Suhu Minyak Pendingin Torak Berlebihan.
Suhu minyak pendingin torak berlebihan dapat disebabkan oleh :
1.      Kemacetan torak
2.      Pompa yang mensirkulasi minyak tidak mengalirkan minyak cukup.
3.      Pendingin minyak tidak bekerja dengan baik.
4.      Kerak pada sisi permukaan air atau tersumbat oleh minyak kotor. 5. Pendingin minyak tidak menerima air pendingin cukup.
15.4.4. Mesin Panas lebih.
Disebabkan oleh :
1.      Aliran air pendingin tidak cukup. Dalam kasus ini aliran harus ditingkatkan
2.      Kalau pompa sirkulasi air gerakkan sabuk, sabuk mungkin slip.
3.      Endapan kerak pada jaket air silinder dan kep ala silinder. Jaket air harus dibersihkan
4.      Langkauan menara pendingin air terbuka. Aliran air melalui menara harus diperiksa
5. Pelumasan tidak cukup pada torak. Hantaran silinder harus diperiksa dan disetel.


6.  Minyak lumas buruk, kotor, atau diencerkan oleh bahan bakar. Minyak harus diganti baru ; hanya minyak yang diajurkan oleh pembuat mesin atau yang telah diuji dan ternyata memuaskan yang boleh digunakan.
7.  Saringan minyak lumas tersumbat. Saringan harus dibersihkan dan isinya diganti kalau perlu.
8.  Pompa minyak lumas aus. Pompa harus diperiksa dan bagian yang aus diganti atau diperbaiki.
9.  Pengaturan waktu injeksi bahan bakar tidak tepat. Pengaturan waktu harus diperiksa dan dikoreksi menurut spesifikasi pembuat mesin.
10.         Nosel bahan bakar terkarbonisasi (berkerak karbon). Nosel bahan bakar harus dibersihkan dan pendinginannya diperiksa.
11.         Menetes pasca (afterdribble). Katup nosel bahan bakar harus diperiksa kalau macet, kalau pegas lemah. Dan bagian nosel aus.
15.4.5. Mesin Bising.
Kebisingan yang tidak menyenang-kan, biasanya dalam bentuk ketukan, mempunyai dua kemungkinan penyebab dasar :
yang pertama mekanis; yaitu kalau suatu bagian me sin memukul bagian yang lain .
yang kedua pembakaran yang biasa disebut ketukan bahan bakar. Ketukan dari penyebab mekanis mungkin berasal dari beberapa sumber di antaranya sebagai berikut :
1.    Pena torak atau bantalan pena torak sangat aus. Pena torak harus diperbaiki atau diganti bantalan pena torak mungkin perlu dip erbaiki.
2.    Bantalan pena engkol sangat longgar. Kelonggaran bantalan harus disetel atau bantalan diganti baru.
3.    Torak atau lapisan silinder atau keduanya sangat aus yang menyebabkan tamparan torak. Pemeriksaan longgaran dan penampilan permukaannya akan menunjukkan keadaan ini. Lapisan silinder harus diperbaiki atau diganti baru tindakan yang sama juga dilakukan pada torak.
4.    Torak memukul katup masuk dan buang. Ini terjadi pada mesin kecil dengan celah mekanis yang sangat kecil ketika gasket yang sangat tipis dari kepala silinder disisipkan .Gasket harus diganti.
5. Pasak roda gila longgar. Pasak harus diketatkan. Kalau alur pasak dalam poros atau hub, harus dibersihkan dan dipasangkan pasak baru tirus yang lebih lebar. Kalau pasak menjadi longgar secara periodik, khususnya pada mesin besar, pasak yang kedua harus dipasang atau digunakan dua pasak tangensial. Roda gila yang mengetuk tidak bisa dibiarkan karena dapat mengakibatkan patahnya poros engkol.


15.4.6. Pipa Udara Start Panas
Katup searah penstarter udara mungkin tidak duduk dengan baik. Tangkai katup searah mungkin tersumpal karet dan harus dibebaskan dengan beberapa tetes minyak tanah. Kalau gangguanya terus menerus, rumah katup harus dilepaskan dan katup diperiksa dan diperbaiki.
15.4.6.1. Torak dan Cincin Tergumpal Karet.
Torak dan cincin tergumpal karet dapat disebabkan oleh beberapa sebab antara lain:
1.  Minyak pelumas buruk. Hanya minyak yang dianjurkan oleh pembuat mesin atau yang telah diuji oleh instalasi daya dan ternyata memuaskan yang boleh digunakan. Mengganti minyak pelumas yang lebih murah, meskipun penjualnya menyatakan bahwa minyaknya sama baik atau lebih baik dari merk yang telah teruji tidak akan berguna.
2.  Minyak pelumas digunakan berlebihan. Meskipun minyak pelumas yang digunakan yang paling baik, kalau dimasukan dalam jumlah berlebihan ke ruang bakar, cenderung akan membentuk endapan karet
3.  Pembakaran tidak sempurna.
4.  Pendinginan berlebihan dari mesin. 15.4.6.2. Endapan Karbon
Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :
1.    Pembakaran tidak sempurna.
2.    Minyak bahan bakar salah.
3.    Tekanan balik berlebihan.
4.    Lintasan buang dalam kepala silinder dan pipa buang mungkin telah tersumbat karbon; mereka harus dibersikan secara berkala.
5. Tekanan balik berlebihan mungkin juga disebabkan pipa yang terlalu panjang atau diameter pipa terlalu kecil; instalasi harus dirubah.
15.4.6.3. Air Dalam Karter
Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.    Kepala silinder retak
2.    Gasket kepala silinder bocor
3.    Lap isan silinder retak atau bocor
4.    Sil bawah dari silinder bocor. Cylinder liner harus dilepas keluar dan cincin karet sebelah bawah diganti baru.


15.4.7. Pemeriksaan
Terdapat beberapa langkah yang harus diambil sebelum menstart mesin diesel, kususnya untuk pertama kali dan merupakan praktek yang baik untuk melakukan kebiasaan yang harus selalu diikuti sebagai berikut:
1.    Semua bagian yang bergerak dari mesin harus diperiksa untuk penyetelan dan penyeragaman dan pelumasan yang baik. Ini mencakup katup, nok, penggerak katup, pompa bahan bakar, sistem injeksi bahan bakar, pengatur alat pelumas, pompa minyak dan pompa pendingin.
2.    Seluruh mesin dan permesinan harus diperiksa kalau ada mur longgar, baut patah sambungan longgar dan kebocoran packing, sambungan atau katup. Adalah baik untuk diingat bahwa tidak satupun yang seharusnya ketat ternyata longgar dan tidak satupun yang seharusnya bebas ternyata seret/ketat (macet).
3.    Seluruh perkakas dan peralatan harus diperiksa untuk memastikan tidak ada yang tertinggal atau hilang, peralatan tersebut mungkin diperlukan segera ketika mesin sedang berjalan, atau kalau salah letak dan ketinggalan diatas mesin, mungkin dijatuhkan oleh getaran dan merusak beberapa bagian yang bergerak.
4.    Seluruh pipa dan katup untuk bahan bakar, minyak lumas , air dan udara serta saluran harus dip eriksa kalau tersumbat, kurang setelan, kebersihan dan lain sebagainya; ketiadaan benda asing dalam sistem perpipaan harus diperiksa dengan sangat berhati-hati kususnya kalau mesin telah lama tidak bekerja atau baru saja dipasang. Dalam kasus yang terakhir dianjurkan untuk menghembus keluar keseluruhan sistem perpipaan dengan udara tekan.
5.    Suatu pemeriksaan lengkap harus diberikan kepada sistem pelumasan untuk memastikan bahwa minyak terdapat pada setiap tempat yang memerlukan, bahwa alat pelumas dan semua bantalan yang diminyaki sendiri mempunyai penyediaan minyak bersih cukup, bahwa semua mangkuk gemuk/grease terisi. Alat pelumas harus diperiksa apakah pompanya berfungsi dengan baik dan apakah jumlah pengalirannya cukup, serta diisi dengan minyak sampai ketinggian cukup. Pomp a pelumas manual harus diputar/ dipompa dan titik yang mendapat pengaliran minyak harus dilumasi dengan baik. Pastikan bahwa mesin akan menerima pelumasan yang baik pada saat segera mulai berputar.
6.    Sistem pendinginan harus diperiksa, dan kalau pompanya digerakan oleh motor listrik, maka harus distart; saluran hisap harus dibuka untuk memberikan air di dalam jacket mesin sebelun di start, jumlah yang tepat dari sirkulasi air dapat diperiksa belakangan, sementara mesin dipanasi. Kalau mesin mempunyai torak yang didinginkan minyak dengan minyak pelumas yang dialirkan dengan pompa khusus ( lub. Oil priming pump) start pompa minyak dan setel tekanan sampai sebesar yang dinyatakan pada plat nama atau yang diberikan dalam buku instruksi dari pembuat mesin.
7. Sistem minyak bahan bakar harus diperiksa dalam segala hal, untuk memastikan bahwa pipa bersih, pompa bekerja, dan terdapat penyediaan
bahan bakar didalam tangki. Pompa Injeksi bahan bakar kemudian harus dipancing (primed), dan udara atau air dikeluarkan dari saluran keluar katup atau nosel. Harus berhati-hati untuk tidak menekan bahan bakar terlalu banyak kedalam ruang bakar atau silinder agar tidak mendapat tekanan terlalu tinggi pada penyalaan pertama yang menyebabkan katup pengaman meletup dan agar minyak bahan bakar tidak masuk kedalam penampungan karter. Tetapi pompa bahan bakar harus cukup dipancing sedemikian rupa sehingga setiap saluran pengeluaran terisi penuh sampai nosel. Tuas kendali bahan bakar disetel terbuka lebar sehingga injeksi akan start segera. Kendali pompa bahan bakar ditempatkan pada posisi “ ON”.
8.    Katup pengaman yang biasanya dipasang pada tiap kepala silinder, harus diperiksa, katup ini disetel untuk meletup pada kira-kira 750 sampai 1250 psi, tergantung pada tekanan maksimumun/angka dibo-lehkan dalam me sin. Katup dihadapkan pada gas suhu tinggi dan mempunyai kecenderungan untuk macet, pemeriksaan dapat dilakukan dengan menekan pegas menggunakan batang pengungkit atau dengan melepas baut dan melepas katup untuk diperiksa.
9.    Mesin harus diputar satu atau dua kali kalau telah lama tidak beroperasi. Untuk melakukan ini dip erlukan untuk membuka kran indikatur atau katup pengaman (compression relief) dan memutar mesin, baik dengan tangan yang menggunakan batang yang dimasukan kedalam lubang yang ada pada roda gila (fly wheel) ataupun dengan udara start. Kemudian kran pengaman/ indikator harus ditutup setelah mesin dalam kedudukan yang baik untuk di start, yaitu satu silinder mempunyai katup udara start terbuka dan toraknya kira-kira 10 derajat melampui TMA.
10.              Udara start dalam tabung (tangki) harus diperiksa untuk mengetahui apakah tekanannya cukup, kalau tidak harus diisi dengan menghidupkan motor compressor udara start. Sistem pestart udara dari tangki sampai katup pengendali utama start harus dibuka, setelah diperiksa bahwa katup pengendali utama tertutup.
11.              Beban mesin harus diputuskan, saklar harus dibuka kalau mesin menggerakan generator, atau kopling harus berada dalam kedudukan netral.
15.4.8. Menghidupkan
Kalau sebelas point kegiatan persiapan telah diamati dan dilakukan, maka penstarteran dengan udara start dapat dilaksanakan, dengan cara sebagai berikut :
1.    Katup penstarter udara utama dibuka dan batang penstarter diatur menurut petunjuk yang diberikan (dalam buku petunjuk mesin)
2.    Mesin harus diawasi; tidak boleh digunakan udara yang tidak diperlukan. Pada tanda pertama dari pembakaran, udara harus dimatikan dan katup ventilasi dibuka. Sebuah mesin dalam keadaan yang baik biasanya mulai penyalaan diantara putaran kedua dan keempat dari poros engkol.
3. Kalau mesin gagal setelah empat atau lima putaran, berarti ada sesuatu yang salah. Pemutaran tidak berguna dan mesin harus dihentikan.
4. Kalau tekanan udara penstarter terlalu rendah karena kebocoran pada sistim perpipaan dan sambungan atau karena kegagalan mesin untuk start pada percobaan pertama, maka pastikan untuk mengisi kembali tangki udara star sampai pada tekanan yang dianjurkan. Apabila kompressor tidak memungkinkan untuk dijalankan karena tidak ada listrik atau motor penggerak kompressor cadangan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk memastikan tekanan udara penstarter yang diperlukan, tetapi jangan sekali-kali menggunakan oksigen murni untuk kepentingan start.
15.4.9. Pemanasan
Setelah mesin distart, sebelum dibebani harus dibiarkan tanpa kerja untuk beberapa menit (sampai 5 menit) dan menjadi panas. Selama 5 menit ini pengamatan berikut harus dilakukan:
1.    Dengarkan apakah pembakaran seperti biasa dan urutan pengapian benar, periksa semua silinder untuk pembakarannya, dan perhatikan kerja dari pompa injeksi untuk mengetahui apakah semua beropersi dengan baik
2.    Amati sistim air pendingin keseluruhan untuk mengetahui apakah pomp a bekerja dan terdapat air cukup; lihatlah apakah suhu air menanjak dengan baik; dan atur aliran air untuk menyesuaikanya.
3.    Amati tekanan pelumasan dan kerja dari alat pelumas, dan hitung jumlah tetesan untuk operasi yang benar.
4.    Periksa apakah ada silinder yang terlalu cepat panas yang menunjukan adanya torak yang tidak terlumasi dan dengarkan kalau ada bantalan pena torak atau pena engkol yang tidak terlumasi. Kalau ada bagian yang bergerak yang tidak cukup mendapatkan pelumasan, dapat menimbulkan kerusakan gawat.
5. Amati suara dan warna gas buang, untuk mengetahui keadaan yang baik. Pengamatan ini harus diulangi setelah beban disambungkan. Warna gas buang dapat bercerita banyak hal, yang akan ditunjukkan kemudian.
Tindakan pengamatan ini selama lima menit pertama setelah menstart harus menjadi kebiasaan bagi operator mesin. Pro sedur ini merupakan metoda yang paling baik dan terandalkan untuk mencegah operasi yang tidak benar. Ini didasarkan pada kenyataan bahwa mesin diesel memerlukan bukannya perhatian banyak ataupun perhatian yang terus menerus, melainkan memerlukan perhatian yang layak pada saat yang tepat. Juga didasarkan pada kenyataan yang telah diketahui bahwa mesin diesel harus dioperasikan dengan baik dalam lima menit atau terdapat satu kelainan yang harus ditemukan dalam lima menit tersebut.
Tetapi, perlu dicatat bahwa pengamatan tertentu harus dilakukan meskipun setelah periode pemanasan lima menit. Yaitu kalau terdapat kebocoran pada jacket air, katup injeksi, katup udara, dan sebagainya, hal tersebut mungkin tidak terlihat sampai pemuaian sepenuhnya dari bagian yang bersangkutan terjadi setelah mesin beroperasi untuk waktu yang lebih lama dalam beban normal. Tidak boleh ada kebocoran jenis apapun juga, kalau mereka tidak dapat
diperbaiki sementara mesin berjalan , mesin harus dihentikan dan tidak boleh distart kembali sampai kerusakan diperbaiki.
15.4.10. Mematikan
Untuk menghentikan mesin dilakukan sebagai berikut :
1.  Lepas beban pada mesin, dalam kasus mesin induk kopling yang menghubungkan poros propeller sudah pada posisi netral, kalau untuk pembangkit generator maka beban listrik sudah diputuskan.
2.  Turunkan kecepatan putaran mesin sampai kecepatan terendah yang masih bisa jalan langsam.
3.  Gerakkan pengendali pompa bahan bakar ke kedudukan STOP dan tutup katup penyedia bahan bakar.
4.  Air pendingin dan minyak pendingin torak harus dibiarkan berjalan setelah mesin berjalan sampai suhu keluar tidak lebih dari 5 sampai 10 derajat lebih tinggi dari suhu masuk. Ini mencegah panas lebih setempat yang dapat menyebabkan endapan karat dalam jacket.
5.  Kalau mesin harus dimatikan untuk jangka waktu yang lama, maka jacket air harus dikuras seluruhnya untuk mencegah karat dalam cuaca dingin juga melindungi jacket dari peledakan kalau air membeku.
6.  Semua peminyakan tetes harus dimatikan, semua listrik harus diputuskan, dan kopling diletakkan pada kedudukan netral.
15.5. SISTEM PERPIPAAN DI KAPAL IKAN
Perpipaan adalah suatu alat yang fungsi atau kegunaannya sebagai tempat mengalirnya zat cair dari satu tempat ke temp at yang lain.
15.5.1. Jenis Pipa
Jika ditinjau dari segi kegunaan maka perpipaan diatas kapal dibagi atas beberapa jenis, diantaranya adalah :
15.5.1.1. Pipa Bahan Bakar
Pipa bahan bakar adalah salah satu jenis perpipaan yang fungsinya adalah temp at mengalirnya bahan bakar dari satu tempat ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa bahan bakar dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang digunakan untuk sistim perpipaan bahan bakar digunakan warna merah. Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian me sin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan bahan bakar yang berada diatas kapal, untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian bahan bakar pada tangki induk dan tangki harian bahan bakar diatas kapal.


15.5 .1 .2. Pipa Minyak Pelumas
Pipa minyak pelumas adalah salah satu jenis perpipaan yang fungsinya adalah temp at mengalirnya minyak pelumas dari satu temp at ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa minyak pelumas dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang digunakan untuk sistim perpipaan minyak pelumas digunakan warna kuning. Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian mesin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan minyak pelumas yang berada diatas kapal, untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian bahan bakar pada tangki induk dan tangki harian minyak pelumas diatas kapal.
15.5 .1 .3. Pipa Air Tawar
Salah satu jenis perpipaan yang fungsinya adalah temp at mengalirnya air tawar dari satu tempat ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa air tawar dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang digunakan untuk sistim perpipaan air tawar digunakan warna biru. Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian me sin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan air tawar yang berada di atas kapal yang digunakan sebagai persediaan air tawar selama pelayaran, maupun yang digunakan sebagai pendingin motor penggerak utama dan motor bantu yang menggunakan sistim pendinginan tidak langsung
15.5 .1 .4. Pipa Air Laut
Pipa air laut berfungsi sebagai temp at mengalinya air laut dari satu tempat ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa air laut dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang digunakan untuk sistim perpipaan air laut digunakan warna hijau.
Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian mesin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan air laut yang berada di atas kapal yang digunakan sebagai pendingin motor penggerak utama dan motor bantu yang menggunakan sistim pendinginan langsung diatas kapal.
15.5.2. Penataan Warna Pipa
Penataan warna pada sistem perpipaan di kamar mesin adalah :
1.  
Sistem pemadam kebakaran
red/merah
2.  
Sistem pendinginan
a.  
Fresh water (air tawar)
blue/biru
b.  
Sea water (air laut)
green/hijau
3.
Sistem pelumasan
yellowkuning


4.    Sistem bahan bakar                                              red/merah
5.    Sistem uap                                                            silver
6.    Sistem udara                                                         grey/abu-abu
7.    Sistem bilge/got                                                    black/hitam
8.    Sistem sanitary                                                     black/hitam
9.    Sistem hidrolik                                                     yellow/kuning
10. Sistem pneumatic                                      grey/abu-abu
15.5.3. Perawatan
Adapun jenis perawatan yang dilakukan untuk semua jenis perpipaan yang disebutkan diatas adalah :
1.  Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan lap isan anti karat atau korosif pada permukaan pip a.
2.  Berikutnya adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau korosif dengan cat biasa (top coating).
3. Menghilangkan lapisan karat, diketok dengan palu, dibersihkan dengan amplas untuk menghilangkan sisa kotoran yang terdapat pada permukaan pipa, lalu dicat dengan cat anti karat dan cat biasa (top coating)
Adapun pro sedur atau tindakan perawatan dalam pemasangan perpipaan sistem remote kontrol di kapal adalah :
1.    Beri perlindungan anti karat, hindari penimbunan aliran pada pipa
2.    Hindari terbentuknya kantong-kantong udara
3.    Hindari pemasangan pipa yang panjang dan lurus untuk mencegah tegangan pada penghubung
4.    Selesai pemasangan, pipa dibersihkan dari kotoran
5.    Periksa kelonggaran sambungan
6.    Periksa lampu-lampu indikasi

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.pengurangan biaya yang dijalankan
    Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial


    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management
    OUR SERVICE
    Coagulan
    Flokulan
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung
    Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
    Zinc oxide
    Thinner
    Macam 2 lem

    BalasHapus