Yang Ada Di Dalam Kamar Mesin Kapal (Engine Room)
Kamar Mesin (Engine Room), suatu ruangan khusus dikapal yang didalamnya dipasang mesin-mesin yang dibutuhkan untuk operasi kapal (menjalankan kapal/berlayar) serta muatannya (muat dan bongkar), termasuk untuk penunjang kehidupan awak kapal dan orang-orang lain diatas kapal.
- Ruang Kontrol Mesin (Engine Control Room), salah satu ruangan didalam kamar mesin dimana semua alat-alat kontrol mesin-mesin yang beroperasi dipasang, termasuk sistem kontrol energi listrik, agar pengawasan terhadap mesin-mesin lebih efektif dan efisien.
- Mesin Induk (Main Propulsion Engine), suatu instalasi mesin yang terdiri dari berbagai unit/sistem pendukung dan berfungsi untuk menghasilkan daya dorong terhadap kapal, sehingga kapal dapat berjalan maju atau mundur.
- Mesin-mesin Bantu (Auxiliary Engines), unit-unit dan instalasi-instalasi permesinan yang dibutuhkan untuk membantu pengoperasian kapal, termasuk untuk mesin induk, operasi muatan, pengemudian, navigasi dll., termasuk, tetapi tidak terbatas pada mesin-mesin dibawah ini.
- Mesin Generator (Generator Engine), suatu instalasi mesin / unit penggerak generator atau pembangkit tenaga listrik, merupakan salah satu mesin bantu yang paling penting dikapal untuk menghasilkan tenaga / energi listrik. Jenis mesin ini biasanya mesin Diesel, kecuali dikapal yang menggunakan uap sebagai energi panasnya, mesin ini digerakkan dengan turbin uap.
- Generator, bagian yang menjadi satu dengan mesin generator yang mampu membangkitkan energi atau arus listrik yang dibutuhkan untuk operasi kapal seperti menjalankan motor-motor listrik untuk mesin kemudi, pompa, kompresor udara, dll., serta untuk penerangan, pemanas, dll.,
- Pompa-pompa (Pumps), alat untuk memindahkan zat cair seperti air tawar, air laut, bahan bakar dan lain-lain, yang biasanya dilengkapi dengan sistem perpipaan, termasuk katup isap, katup tekan dan katup-katup lain, saringan, tangki-tangki, alat-alat pengaman dll. Jenis-jenis pompa a.l.:
- Pompa Pendingin Air Tawar (Fresh Water Cooling Pump), untuk memindahkan sekaligus men-sirkulasikan air tawar melalui berbagai sistem pipa-pipa, pendingin (cooler), tangki ekspansi, berbagai katup, saringan dan lain-lain, berfungsi untuk mendinginkan blok silinder/badan mesin penggerak akibat terjadinya pembakaran didalam silinder mesin.
- Pompa Pendingin Air Laut (Sea Water Cooling Pump), yang mengisap air laut diluar kapal dan mensirkulasikannya untuk mendinginkan air tawar, minyak lumas dan lain-lain agar temperaturnya tetap pada temperatur yang dikehendaki. Setelah digunakan, air laut ini kembali dibuang ke laut.
- Pompa Servis Umum (General Service Pump), unit pemindah air laut yang mempunyai fungsi ganda, artinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pendingin air tawar, minyak lumas, juga untuk mengalirkan air laut untuk pemadaman kebakaran, dan lain-lain.
- Pompa Minyak Lumas (Lube Oil Pump), unit pemindah minyak lumas yang dibutuhkan untuk melumasi bagian-bagian mesin yang saling bergesekan, sekaligus menyerap panas yang ditimbulkan akibat gesekan tersebut. Minyak lumas ini disirkulasikan melalui unit pendingin agar temperatur tidak melebihi ketentuan.
- Pompa Bahan Bakar (Fuel Oil Pump), terdiri dari berbagai unit, misalnya pompa transfer untuk memindahkan bahan bakar dari satu tangki ke tangki lain, atau pompa booster untuk mengalirkan bahan bakar ke unit-unit separator, dan/atau ke mesin-mesin dimana bahan bakar ini akan dibakar didalam silinder.
- Pompa Ballast (Ballast pump), pompa yang digunakan untuk mengisi dan mengosongkan air laut ke dan dari tangki-tangki balas di kapal. Tangki-tangki ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan kapal agar tegak dan tidak miring, atau untuk memperbaiki stabilitas kapal agar nilai GM-nya tetap positif, terutama sewaktu kapal dalam pelayaran tanpa muatan.
- Pompa Got (Bilge Pump), salah satu pompa yang fungsinya untuk membuang air berminyak (oily water) yang ada di got (bilge) kamar mesin. Pompa ini harus dilengkapi unit separator air berminyak (oily water separator), agar cairan yang dibuang kelaut mengandung minyak tidak lebih dari 15 ppm.
- Pompa Sanitair (sanitary pump), baik untuk air tawar maupun air laut, yaitu pompa untuk menyalurkan air tawar maupun air laut ke sistem sanitair kapal, yaitu ke kamar-kamar mandi dan WC.
- Kompresor Udara (Air Compressor), unit yang berfungsi menyediakan udara dengan tekanan tertentu, biasanya antara 20 – 30 bar) untuk berbagai kebutuhan, terutama untuk start mesin induk.
- Botol Udara (air bottle), unit penyimpan udara bertekanan tinggi
- Mesin Pendingin (Refrigerator), suatu instalasi permesinan yang terdiri dari kompresor, pendingin media pendingin, kondensor, katup ekspansi, evaporator dan lainlain, yang ditujukan untuk mendinginkan satu ruangan atau lebih ruangan untuk menyimpan bahan makanan diatas kapal.
- Mesin Tata Udara, suatu instalasi permesinan seperti halnya mesin pendingin, tetapi tujuannya mendinginkan ruangan-ruangan seperti salon, kabin-kabin awak kapal, dll., agar suhunya rendah dan nyaman
- Pemindah Panas (Heat Exchanger), terdiri dari:
- Pendingin (Cooler) untuk Udara, Air Tawar, Minyak Lumas, dll., yaitu unit yang berfungsi menurunkan temperatur suatu zat yang menjadi akibat operasi mesin, agar temperaturnya konstan dan tidak melebihi ketentuan. Di unit ini selalu ada zat yang akan didinginkan dan zat atau media pendingin yang biasanya terdiri dari air laut.
- Pemanas (Heater) untuk Bahan Bakar, Minyak Lumas, Air Tawar, dll., yaitu peralatan untuk memanaskan suatu zat, misalnya bahan bakar agar kekentalannya turun, atauk memanaskan ruangan dimusin dingin, dll.
- Kondensor (Condenser), yang pada dasarnya berfungsi untuk merubah bentuk zat dari uap atau gas menjadi bentuk cair. Unit ini biasanya terdapat pada turbin uap dan mesin pendingin.
- Ketel Uap (Steam Boiler), instalasi yang berfungsi untuk merubah air (tawar) menjadi uap yang mem[unyai tekanan lebih dari 1 bar. Uap ini digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti menjalankan mesin atau turbin uap, media pemanas berbagai zat atau ruangan-ruangan akomodasi diwaktu musin dingin atau didaerah dingin. Bahkan sering digunakan didapur untuk keperluan berbagai alat pemanas makanan / minuman.
- Ketel Gas Buang (Exhaust Gas Boiler), yang terdapat pada kapal-kapal yang menggunakan mesin Diesel sebagai mesin induknya. Sewaktu mesin induk jalan, untuk menghemat bahan bakar, maka pemanasan air untuk dijadikan uap dilakukan dengan memanfaatkan panas gas buang mesin induk yang tidak terpakai lagi.
- Mesin-mesin Dek (Deck Machineries), unit-unit atau instalasi permesinan yang dibutuhkan untuk operasi kapal, termasuk sewaktu berlayar dilaut, maupun selama operasi muatan di pelabuhan. Unit-unit ini dioperasikan oleh awak kapal bagian dek, namun perawatan dan perbaikannya dibawah tanggung jawab awak kapal mesin.
- Mesin Kemudi (Steering Gear), instalasi penggerak daun kemudi untuk merubah arah / haluan kapal. Unit mesinnya terletak diburitan, diatas batang kemudi, namun dapat dioperasikan dari anjungan melalui unit telemotor.
- Mesin Jangkar (Windlass), unit mesin yang berada dihaluan kapal, untuk menurunkan dan menaikkan jangkar sewaktu berlabuh diluar pelabuhan.
- Mesin Kapstan (Penarik tali tambat), unit yang dibutuhkan untuk menggulung dan/atau mengulur tali tambat, sewaktu kapal akan sandar atau lepas dari dermaga.
- Mesin Pengangkat Muatan (Crane), unit-unit mesin untuk mengangkat muatan keatas kapal dan memasukkannya kedalam palka (ruang muat kapal) atau menaikkan muatan jika akan dibongkar ke dermaga.
- Pembangkit Air Tawar (Fresh Water Generator), suatu unit pembangkit air tawar, atau merubah air laut menjadi air tawar dengan cara menguapkan air laut kemudian diembunkan sehingga menjadi air tawar.
- Pemisah Zat Cair (Separator), terdiri dari:
- Pemisah Bahan Bakar (Fuel Oil Separator), suatu unit permesinan yang gunanya untuk memisahkan bahan bakar dengan zat-zat lain, terutama air dan endapan-endapan yang terkandung didalam bahan bakar sehingga bahan bakar yang akan disuplai ke mesin tetap murni dan bersih.
- Pemisah Minyak Pelumas (Lube Oil separator), unit pemisah minyak lumas, biasanya hanya untuk minyak lumas mesin induk, agar terpisah dari air dan kotoran-kotoran lain, sehingga kualitas minyak lumas tetap terjaga.
- Pemurni Bahan Bakar (Purifier), hampir sama dengan separator bahan bakar, tetapi disini fungsinya untuk memisahkan bahan bakar dengan air dan zat-zat lain yang tidak diinginkan.
- Penjernih (Clarifier) untuk bahan bakar, yang fungsinya hampir sama dengan separator, hanya disini bahan bakar akan dijernihkan dan dipisahkan dari endapan-endapan atau lumpur-lumpur yang belum dapat dipisahkan oleh purifier. Biasanya unit ini dipasang seri dengan purifier untuk menghasilkan bahan bakar yang benar-benar murni dan jernih.
- Separator Air Berminyak (Oily Water Separator), untuk memisahkan air got kamar mesin dari kandungan minyak akibat kebocoran minyak yang jatuh ke got kamar mesin. Sesuai peraturan MARPOL, air yang dibuang ke laut tidak boleh mengandung minyak lebih dari 15 ppm.
- Pembakar (Incinerator), suatu unit yang digunakan untuk membakar sampah-sampah dan minyak-minyak kotor yang tidak boleh dibuang ke laut sesuai peraturan yang tercantum didalam MARPOL.
- Instalasi Pembuang Kotoran (Sewage Plant), digunakan untuk menampung dan kemudian membuang ke laut, kotoran-kotoran manusia setelah diberi bahan penetral.
- Main Switch Board (Papan Penghubung Induk), suatu unit sistem listrik kapal yang biasanya dipasang di ruang kontrol, dimana arus listrik dari setiap generator dikontrol dan didistribusikan keseluruh bagian kapal yang perlu melalui papan-papan distribusi.
- Distribution Board (Papan Distribusi), bagian sistem distribusi dari main switchboard yang ditempatkan diberbagai lokasi untuk memudahkan kontrol pemakaian arus listrik. Dari sini arus listrik didistribusikan lagi ke unit-unit yang memerlukan melalui kotak-kotak distributor.
- Distribution Box (Kotak Distribusi), bagian dari papan distribusi, biasanya dilengkapi dengan switch-switch untuk starter jika arus listriknya digunakan untuk menjalankan motor listrik.
- Motor Listrik (Electric Motor), suatu unit penggerak dengan energi listrik untuk menggerakkan alat-alat tertentu seperti pompa, kompresor, separator dan lain-lain.
- Mesin-mesin Darurat (Emergency Engines)
- Generator Darurat (Emergency Generator), yang digunakan jika tiba-tiba terjadi “black-out) akibat tidak berfungsinya generator. Generator ini bekerja secara otomatis atau manual atau dapat juga digantikan dengan sistem baterei (accumulator) yang bekerja secara otomatis. Generator darurat dapat distart dengan tangan atau dengan baterei.
- Kompresor Udara Darurat (Emergency Air Compressor), yang akan difungsikan jika kompresor udara rusak dan tidak dapat difungsikan karena tidak ada arus listrik yang menggerakkan motornya. Kompresor ini dijalankan dengan mesin tersendiri dan dapat distart dengan tangan.
Komponen Mesin Diesel
berbicara
tentang komponen mesin dieseil (bagian-bagian mesin diesel) merupakan Suatu
pemahaman dari operasi atau kegunaan berbagai bagian berguna untuk pemahamam
sepenuhnya dari seluruh mesin diesel. Setiap bagian atau unit mempunyai fungsi
khusus masing-masing yang harus dilakukan dan bekerja sama dengan bagian yang
lain membentuk mesin diesel. Orang yang ingin mengoperasikan, memperbaiki atau
menservis mesin disel, harus mampu mengenal bagian yang berbeda dengan
pandangan dan mengetahui apa fungsi kusus masing-masing. Pengetahuan tentang
bagian-bagian mesin diesel akan diperoleh sedikit demi sedikit, pertama kali
dengan membaca secara penuh perhatian yang berikut, dan kemudian dengan melihat
daftar istilah pada akhir buku ini setiap istilah yang belum dapat anda
mengerti.
secara garis besar bagian mesin diesel ada 9, yaitu sebagai berikut :
- silinder mesin diesel
- kepala silinder mesin diesel
- katup pemasukan dan katup buang mesin diesel.
- torak batang engkol mesin diesel
- poros engkol mesin diesel
- Roda gila mesin diesel
- Poros nok mesin diesel
- Karter mesin diesel.
- Sistem bahan bakar mesin diesel
1. Silinder mesin diesel
Jantung mesin diesel adalah silindernya, yaitu tempat bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan. Bagian dalam silinder mesin diesel dibentuk dengan lapisan (liner) atau selongsong (sleeve).Diameter dalam silinder disebut lubang( bore)
2. Kepala silinder (cylinder head) mesin diesel
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup tempat udara dan bahan bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.
3. Torak (piston) mesin diesel
Ujung lain dari ruang kerja silinder ditutup oleh torak yang meneruskan kepada poros daya yang ditimbulkanoleh pembakaran bahan bakar. Cincin torak (piston ring) mesin diesel yang dilumasi dengan minyak mesin menghasilkan sil( seal) rapat gas antara torak dan lapisan silinder. Jarak perjalanan torak dari
ujung silinder ke ujung yang lain disebut langkah (stroke)
4. Batang Engkol (Connecting rod) mesin diesel
Satu ujung, yang disebut ujung kecil dari batang engkol, dipasangkan kepada pena pergelangan (wrist pin) atau pena tora (piston pin) yang terletak didalam torak. Ujung yang lain atau ujung besar mempunyai bantalan untuk pen engkol. Batang engkol mengubah dan meneruskan gerak ulak-alik (reciprocating) dari torak menjadi putaran kontinu pena engkol selama langkah kerja dan sebaliknya selama langkah yang lain.
5. Poros engkol (crankshaft) mesin diesel
Poros engkol berputar dibawah aksi torak melalui batang engkol dan pena engkol yang terletak diantara pipi engkol( crankweb ), dan meneruskan daya dari torak kepada poros yang digerakkan. Bagian dari poros engkol yang di dukung oleh bantalan utama dan berputar didalamya di sebut tap (journal).
6. Roda Gila ( Flywheel ) mesin diesel
Dengan berat yang cukup dikuncikan kepada poros engkol dan menyimpan energi kinetik selama langkah daya dan mengembalikanya selama langkah yang lain. Roda gila membantu menstart mesin dan juga bertugas membuat putaran poros engkol kira-kira seragam.
7. Poros Nok (Camshaft) mesin diesel
Yang digerakkan oleh poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh roda gigi pengatur waktu mengoperasikan katup pemasukan dan katup buang melalui nok, pengikut nok, batang dorong dan lengan ayun. Pegas katup berfungsi menutup katup.
8. Karter (crankcase) mesin diesel
Berfungsi menyatukan silinder, torak dan poros engkol,melindungi semua bagian yang bergerak dan bantalanya dan merupakan reservoir bagi minyak pelumas. Disebut sebuah blok silinder kalau lapisan silinder disisipkan didalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat landasan.
9. Sistem Bahan Bakar mesin diesel
Bahan bakar dimasukan kedalam ruang bakar oleh sistem injeksi yang terdiri atas. saluran bahan bakar, dan injektor yang juga disebut nosel injeksi bahan bakar atau nosel semprot
Sistem Mesin Diesel
Sistem Pendukung Mesin
Mesin
secara umum memerlukan sistem pendukung agar dapat beroperasi dengan baik dan
tanpa mengalami gangguan yang berarti dan tiap unit bagian mesin harus mendapat
perawatan secara simultan dan continue. Secara umum sistem pendukung pada mesin
tersebut dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu:
1.
Pelumasan (Lubrication)
2.
Injeksi Bahan Bakar (Fuel
Injection)
3.
Pendinginan (Cooling)
4.
Asupan Udara (Air
Intake)
5.
Saluran Buang (Exhaust)
Sistem
Pelumasan Mesin
Mesin pembakaran dalam (internal
combustion) tidak dapat berjalan jika bagian-bagian yang bergerak
yang terdiri dari logam-logam diperbolehkan saling kontak tanpa lapisan
pelumas. Panas yang dihasilkan luar biasa karena jumlah gesekan akan mencairkan
logam, menuju kehancuran mesin.
Untuk
mencegah hal ini, semua bagian mesin yang bergerak harus dilapisi minyak
pelumas yang dipompa ke semua bagian mesin yang bergerak.
Umumnya pelumas mesin menggunakan olie yang kekentalannya (viskositas) menggunakan
satuan SAE, fungsi dari pelumas tersebut adalah untuk mengurangi gesekan dan
getaran antar bagian-bagian yang bergerak, melindungi mesin dari keausan,
menyerap panas dan gesekan yang dihasilkan oleh bantalan mesin yang bergerak.
Untuk memastikan agar bagian-bagian mesin yang bergerak terlumasi
dengan baik maka perawatan dan pengecekan rutin (schedule) perlu dilakukan agar sirkulasi
pelumasan mesin tidak terhambat dan tersumbat. Minyak pelumas ditampung dan
disimpan di bak olie (oil
carter) dimana telah terdapat satu atau lebih pompa oli, pompa
melalui pipa menghisap olie dari bak oli dan memompanya ke saluran-saluran
pembagi setelah terlebih dahulu melewati filter olie dan pendingin olie.
Dari saluran-saluran pembagi, minyak pelumas yang telah
didinginkan tersebut disalurkan untuk melumasi permukaan bantalan, poros
engkol, roda gigi, silinder, pegas dan bagian yang bergerak lainnya. Minyak
pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali ke dalam
bak olie lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa olie
untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.
Sistem Bahan Bakar Mesin
Semua mesin diesel
memerlukan sebuah metode penyimpanan dan penyampaian bahan bakar ke mesin.
Karena mesin diesel mengandalkan injector yang komponennya sangat presisi
dengan toleransi sangat ketat dan sangat kecil lubang injeksinya, bahan bakar
dikirim ke mesin harus sangat bersih dan bebas dari kontaminan. Keharusan
sistem bahan bakar tidak hanya menyampaikan bahan bakar, tetapi juga menjamin
kebersihan bahan bakar tersebut.
Hal ini biasanya dilakukan melalui serangkaian filter in-line.
Umumnya, bahan bakar akan disaring lebih dulu di luar mesin dan bahan bakar
akan melalui setidaknya satu lagi filter internal mesin, biasanya terletak di
garis setiap injektor bahan bakar. Dalam mesin diesel, sistem bahan bakar jauh
lebih kompleks dari pada sistem bahan bakar mesin bensin yang lebih sederhana
karena bahan bakar mesin diesel yang melayani dua tujuan. Satu tujuan yang
jelas adalah sebagai pemasok bahan bakar untuk menjalankan mesin dan yang
lainnya bertindak sebagai pendingin injector.
Untuk memenuhi tujuan kedua ini, bahan bakar terus menerus
mengalir melalui sistem bahan bakar mesin (engine’s
fuel system) dengan laju aliran yang jauh lebih tinggi dari yang
dibutuhkan untuk hanya menjalankan mesin, contoh saluran bahan bakar
ditunjukkan pada gambar. Bahan bakar yang berlebih disalurkan kembali ke pompa
bahan bakar (fuel pump)
atau tangki penyimpanan tergantung pada aplikasi sistem bahan bakar.
Sistem Pendinginan Mesin
Hampir
semua mesin diesel mengandalkan sistem pendingin cair untuk mentransfer panas
keluar dari blok dan dari dalam mesin seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
Sistem pendingin terdiri dari loop tertutup yang hampir sama dengan mesin-mesin
mobil dan mengandung komponen-komponen utama seperti: pompa air (water pump), radiator (heat exchanger),
termostat, jaket air yang terdiri dari bagian-bagian pendingin di blok dan
kepala silinder (cylinder
head).
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi
tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan
pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian blok silinder yang membentuk
ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan
dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas
yang diresap oleh minyak pelumas itu kemudian disalurkan melewati pendingin
minyak.
Sistem Asupan Udara
Karena
mesin diesel memerlukan toleransi ketat untuk mencapai rasio kompresi dan
karena kebanyakan mesin diesel baik turbo diesel (turbocharging or supercharging), mengasup
udara yang masuk ke mesin harus bersih, bebas dari kotoran dan sedingin
mungkin. Untuk meningkatkan efesiensi turbocharged atau supercharged mesin,
udara terkompresi harus didinginkan setelah dikompresi. Sistem asupan udara (air intake system)
dirancang untuk melaksanakan tugas ini (turbocharging dan supercharging dibahas
kemudian).
Sistem asupan udara bervariasi tapi biasanya salah satu dari dua
jenis, basah atau kering.Dalam sistem asupan filter basah, seperti yang
ditunjukkan pada gambar, udara dihisap atau digelembungkan melalui rumah filter
yang mengandung minyak sehingga kotoran dalam udara dihilangkan dengan minyak
dalam proses penyaring. Udara kemudian mengalir melalui sebuah bahan screentip
untuk memastikan setiap minyak yang terbawa dipisahkan dari udara.
Dalam sistem filter kering, kertas, kain atau bahan screen logam
digunakan untuk menangkap dan menjebak kotoran sebelum memasuki mesin, mirip
dengan tipe yang digunakan dalam mesin mobil. Selain membersihkan udara, sistem
asupan udara biasanya didesain untuk mengasup udara segar sejauh mungkin dari
mesin, biasanya dari luar ruangan mesin, agar pasokan udara untuk asupan mesin
belum terpanaskan oleh panas dari mesin itu sendiri.Alasan untuk memastikan
agar suplai udara sedingin mungkin adalah karena udara dingin lebih padat dari
pada udara panas.
Ini artinya bahwa persatuan volume udara sejuk memiliki lebih
banyak oksigen dari pada udara panas. Dengan demikian udara sejuk memberikan
lebih banyak oksigen untuk tiap silinder dari pada udara panas. Lebih banyak
oksigen berakibat pembakaran bahan bakar lebih efisien dan lebih bertenaga.
Setelah disaring, udara disalurkan oleh sistem asupan ke intake
manifold mesin atau kotak udara. Manifold atau kotak udara adalah komponen yang
mengarahkan udara segar ke masing-masing katup isap mesin. Jika mesin
turbocharge atau supercharge, udara segar akan dikompresi dengan blower dan
mungkin didinginkan sebelum memasuki saluran udara masuk (intake manifold). Sistem
asupan juga berfungsi untuk mengurangi kebisingan aliran udara.
Turbocharger
Turbocharging sebuah mesin
terjadi ketika gas-gas buang mesin dipaksa melalui turbin atau impeller yang
berputar dan terhubung dengan impeller kedua yang terletak di sistem asupan
udara segar. Impeler di sistem asupan udara segar memampatkan udara segar.
Udara terkompresi melayani dua fungsi:
Fungsi Pertama, meningkatkan daya tersedia mesin dengan meningkatkan jumlah maksimum oksigen yang dipaksa masuk ke dalam setiap silinder. Hal ini memungkinkan jika lebih banyak bahan bakar diinjeksikan sehingga lebih besar tenaga yang diproduksi oleh mesin. Fungsi Kedua adalah untuk meningkatkan tekanan asupan. Hal ini meningkatkan pembilasan terhadap gas buang keluar dari silinder.
Fungsi Pertama, meningkatkan daya tersedia mesin dengan meningkatkan jumlah maksimum oksigen yang dipaksa masuk ke dalam setiap silinder. Hal ini memungkinkan jika lebih banyak bahan bakar diinjeksikan sehingga lebih besar tenaga yang diproduksi oleh mesin. Fungsi Kedua adalah untuk meningkatkan tekanan asupan. Hal ini meningkatkan pembilasan terhadap gas buang keluar dari silinder.
Turbocharging umumnya ditemukan pada mesin empat langkah berdaya
tinggi. Ini juga dapat digunakan pada mesin dua tak di mana peningkatan tekanan
asupan yang dihasilkan oleh turbocharger diperlukan untuk memaksa muatan udara
segar ke dalam silinder dan membantu menekan gas buang keluar dari silinder.
Supercharger
Supercharging mesin melakukan fungsi yang sama dengan
turbocharging mesin. Perbedaannya hanya pada sumber daya yang digunakan untuk
menggerakkan perangkat yang memampatkan udara segar masuk. Dalam sebuah mesin
supercharger, udara biasanya dikompresi di dalam alat yang disebut blower.
Blower digerakkan langsung melalui roda gigi dari crankshaft
mesin. Jenis yang paling umum dari blower menggunakan dua rotor berputar untuk
menekan udara. Supercharging lebih umum ditemukan di mesin dua langkah di mana
tekanan yang lebih tinggi dari supercharger mampu menghasilkan sesuai dengan
yang diperlukan.
Sistem Pembuangan Mesin
Sistem pembuangan mesin diesel melakukan tiga fungsi: Pertama, saluran
sistem pembuangan yang melewatkan gas-gas pembakaran dari mesin, di mana mereka
ditipiskan oleh atmosfer setelah sebelumnya dicampur dengan air. Hal ini
dilakukan didaerah sekitar mesin ditempatkan. Kedua, batas sistem pembuangan
dan saluran gas-gas ke turbocharger, jika digunakan. Ketiga, sistem pembuangan
yang memberikan peredaman knalpot (muffler)
digunakan untuk mengurangi kebisingan mesin.
KONSTRUKSI KAMAR MESIN KAPAL
Kamar mesin adalah kompartemen yang sangat penting pada sebuah
kapal. Di tempat inilah terdapat mesin penggerak kapal yang biasanya dinamakan
mesin induk atau mesin utama. Di kamar mesin pula terletaksumber tenaga untuk
membangkitkan listrik yang berupa generator listrik kapal, pompa-pompa,
dan bermacam-macam peralatan kerja yang menunjangpengoperasian kapal.
Konstruksi kamar mesin dibuat khusus karena adanya beban-beban tambahan yang
bersifat tetap, seperti berputarnya mesin utama dan mesin lainnya
Untuk poros antara yang melalui ruang muat, dibuat
terowongan poros baling-baling di bagian bawah ruang muat. Selain itu ada lagi
tipe kapal yang mempunyai kamar mesin langsung di belakang, maksudnya tanpa
ruang palka di antara kamar mesin dengan ceruk buritan. Kamar mesin di tengah
jarang sekali digunakan.
Kamar mesin pada kapal-kapal besar biasanya lebih dari
dua lantai. Pada lantai pertama atau lantai alas dalam terletak mesin utama dan
pada lantai kedua terletak generator pembangkit tenaga listrik.
Jumlah generator lebih dari satu, dan umumnya dua atau tiga. Hal tersebut
dimaksudkan sebagai cadangan, jika salah satu generatornya rusak atau sedang
dalam perbaikan.
Gambar
pandangan atas kamar mesin dibuat berdasarkan pandanganatas dari lantai kamar
mesin dan dinamakan gambar rencana tata letak kamar mesin.
Gambar-gambar
lain yang lebih detail dari kamar mesin berpedoman pada gambar rencana tata
letak kamar mesin, misalnya gambar fondasi mesin pompa-pompa, botol angin,
keran-keran, dan sistem pipa pada kamar mesin.
A. Wrang pada Kamar Mesin
Wrang pada
kamar mesin pada umumnya dipasang secara melintang.Ada kalanya di kamar mesin
dipakai konstruksi dasar ganda. Hal tersebut mengingat ruang-ruang yang
tersedia di antara wrang dapat dimanfaatkan sebagai tangki-tangki, seperti
tangki bahan bakar dan minyak pelumas. Tetapi, dalam hal ini tidak berarti
konstruksi alas tunggal sama sekali tidak dipakai. Di antara penumpu bujur
fondasi mesin, modulus penampang Wrang alas boleh diperkecil sampai 40%. Tinggi
pelat bilah wrang alas di sekitar fondasi mesin sedapat mungkin diperbesar,
artinya tidak terlalu kecil jika dibandingkan dengan tinggi wrang. Tinggi wrang
alas yang disambung ke gading-gading sarang harus dibuat sama dengan tinggi
penumpu bujur fondasi. Tebal pelat tegak wrang alas tidak boleh kurang dari :
t = h/100 +
4 (mm)
di mana :
h = 55 B – 45 (mm).
B = Lebar kapal (m).
h minimum = 180 mm.
B = Lebar kapal (m).
h minimum = 180 mm.
Pada dasar
ganda, lubang-lubang peringan di sekitar fondasi mesin dibuat sekecil mungkin.
Bila lubang peringan ini berfungsi pula sebagai jalan masuk orang, harus
diperhitungkan dengan besar badan orang rata-rata. Tepi lubang peringan
sebaiknya diberi pelat hadap atau bidang pelatnya diperlebar dengan penguat –
penguat, bila tinggi lubang peringan lebih besar dari ½ kali tinggi wrang.
Dasar ganda dalam kamar mesin harus dipasang wrang alas penuh pada setiap
gading-gading. Tebal wrang di kamar mesin diperkuat sebesar (3,6 + N/500)% dari
wrang di ruang muat. minimal 5% maksimal 15% dan N adalah daya mesin (kW).
Penumpu samping yang membujur di bawah pelat hadap fondasi yang dimasukkan
kedalam alas dalam harus setebal penumpu bujur fondasi di atas alas dalam. Hal
ini sesuai dengan Gambar 6.4 dan perhitungan fondasi. Di dalam dasar ganda di
bawah penumpu bujur fondasi, dipasang penumpu samping setebal wrang alas yang
diperkuat setinggi alas ganda sesuai denganperhitungan tebal pelat tegak wrang
alas. Jika pada setiap sisi mesin ada dua penumpu bujur fondasi untuk mesin
sampai 3.000 kW, salah satu penumpunsamping boleh dibuat setengah tinggi bawah
alas dalam. Penumpu samping yang menjadi satu dengan penumpu bujur fondasi,
pemasangannya harus diperpanjang dua sampai empat kali jarak gading melewati
sekat ujung kamar mesin. Perpanjangan dua sampai empat kali tersebut
dihubungkan dengan sistem konstruksi alas dari ruang yang berhubungan. Di
antara dua penumpu bujur fondasi, alas dalam harus dipertebal 3 mm dari yang
direncanakan. Ketebalan ini diteruskan tiga sampai lima kali jarak gading dari
ujung-ujung fondasi mesin.
B. Fondasi
Kamar Mesin
Fondasi
kamar mesin merupakan suatu sarana pengikat agar mesin tersebut tetap tegak dan
tegar pada posisi yang telah ditetapkan atau supaya mesin menjadi satu kesatuan
dengan kapalnya sendiri. Pemasangan fondasi mesin dibuat sedemikian rupa
sehingga kelurusan sumbu poros mesin dengan poros baling-baling tetap terjamin.
Hubungan antara mesin utama, fondasi mesin, dan wrang.
Kekakuan
fondasi mesin dan konstruksi dasar ganda di bawahnya harus mencukupi
persyaratan. Hal ini dimaksudkan agar deformasi konstruksi masih dalam
batas-batas yang diizinkan. Mulai dari tahap perencanaan dan pembuatan fondasi
mesin harus dipikirkan penyaluran gaya-gayanya, baik kearah melintang maupun ke
arah membujur kapal.
Ketebalan pelat penumpu bujur fondasi tidak boleh kurang dari :
t = N/15 + 6 (mm), untuk N < t =” N/750″ t =” N/1.875″ n =” Kapal” style=”text-align: justify;”> Jika pada setiap sisi motor dipasang dua penumpu bujur, tebal penumpu bujur tersebut dapat dikurangi 4 mm. Tebal dan lebar pelat hadap fondasi mesin harus disesuaikan dengan tinggi fondasi dan tipe mesin yang dipakai, sehingga pengikatan dan kedudukan mesin dapat dijamin sempurna. Tebal pelat hadap paling sedikit harus sama dengan diameter baut pas, penampang pelat hadap tidak boleh kurang dari :
F1 = N/15 + (30 cm2), untuk N 750 kW.
F1 = N/75 + 70 (cm2) N > 750 kW.
Penumpu bujur fondasi mesin harus ditumpu oleh wrang. Untuk pengikatan dengan las, pelat hadap dihubungkan dengan penumpu bujur dan penumpu lintang dengan kampuh K. Hal tersebut jika penumpu bujur lebih besar dari 15 mm.
Ketebalan pelat penumpu bujur fondasi tidak boleh kurang dari :
t = N/15 + 6 (mm), untuk N < t =” N/750″ t =” N/1.875″ n =” Kapal” style=”text-align: justify;”> Jika pada setiap sisi motor dipasang dua penumpu bujur, tebal penumpu bujur tersebut dapat dikurangi 4 mm. Tebal dan lebar pelat hadap fondasi mesin harus disesuaikan dengan tinggi fondasi dan tipe mesin yang dipakai, sehingga pengikatan dan kedudukan mesin dapat dijamin sempurna. Tebal pelat hadap paling sedikit harus sama dengan diameter baut pas, penampang pelat hadap tidak boleh kurang dari :
F1 = N/15 + (30 cm2), untuk N 750 kW.
F1 = N/75 + 70 (cm2) N > 750 kW.
Penumpu bujur fondasi mesin harus ditumpu oleh wrang. Untuk pengikatan dengan las, pelat hadap dihubungkan dengan penumpu bujur dan penumpu lintang dengan kampuh K. Hal tersebut jika penumpu bujur lebih besar dari 15 mm.
C. Gading
dan Senta di Kamar Mesin
Perencanaan
dan pemasangan gading-gading di kamar mesin pada pokoknya sama dengan
pemasangan pada bagian-bagian kapal lainnya. Jadi, untuk perhitungan
gading-gading di kamar mesin masih menggunakan peraturan untuk gading-gading di
ruang muat. Oleh karena kamar mesin merupakan tempat khusus yang mendapat beban
tambahan, antara lain bangunan atas atau rumah konstruksi khusus yang dapat
menyalurkan bebanbeban tersebut. Konstruksi tersebut berupa perbanyakan
gading-gading besar atau sarang dan senta lambung. Gading-gading besar dipasang
di kamar mesin dan ruang ketel, bila ada ruang ketel. Adapun pemasangannya ke
atas sampai ke geladak menerus teratas. Jika tinggi sisi 4 m, jarak rata-rata
gading besar adalah 3,5 m dan jika tinggi sisi 14 m, jarak rata-rata gading
besar adalah 4,5 m. Gading-gading besar dipasang pada ujung depan dan ujung
belakang mesin motor bakar, jika motor bakar mempunyai daya mesin sampai
kira-kira 400 kW. Dan jika motor bakar berdaya kuda antara 400 – 1.500 kW,
dipasang sebuah gading besar tambahan pada pertengahan panjang motor. Untuk
tenaga yang lebih besar lagi dayanya, minimal ditambah 2 buah gading besar
lagi.
Jika motor
bakar dipasang di buritan kapal, harus dipasang senta di dalam kamar mesin,
sejarak 2,6 m. Letak senta diusahakan segaris dengan senta di dalam ceruk
buritan, jika ada, atau gading-gading besar tersebut harus diperkuat. Jika
tinggi sampai geladak yang terendah kurang dari 4 m, minimum dipasang sebuah
senta. Ukuran senta tersebut sama dengan ukuran gading besar. Untuk menentukan
modulus penampang gading-gading besar, ukuran penampangnya tidak boleh kurang
dari :
W = K 0,8 e
I Ps (cm3),
Di mana :
e = Jarak antara gading besar (m).
I = Panjang yang tidak ditumpu (m).
Ps = beban pada sisi kapal (kN/m2).
Di mana :
e = Jarak antara gading besar (m).
I = Panjang yang tidak ditumpu (m).
Ps = beban pada sisi kapal (kN/m2).
Momen kelembaman atau momen inersia gading-gading
besar tidakboleh kurang dari :
J = H (4,5 H – 3,75) c 102 (cm4), untuk 3 m H 10 m.
J = H (7,25 H – 31) c 102 (cm4), untuk H > 10 m.
c = 1 + (Hu – 4) 0,07
di mana :
Hu = Tinggi sampai geladak terbawah (m)
J = H (4,5 H – 3,75) c 102 (cm4), untuk 3 m H 10 m.
J = H (7,25 H – 31) c 102 (cm4), untuk H > 10 m.
c = 1 + (Hu – 4) 0,07
di mana :
Hu = Tinggi sampai geladak terbawah (m)
Adapun Pelat bila Gading – Gading besar dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
h = 50 H
(mm), dengan h minimum = 250 mm.
t = h (mm), dengan t minimum = 8,0 mm.
Kapal-kapal dengan tinggi kurang dari 3 m harus mempunyai gadinggading besar dengan ukuran tidak boleh kurang dari 250 kali 8 mm dan luas penampang pelat hadapnya minimum 12 cm2.
t = h (mm), dengan t minimum = 8,0 mm.
Kapal-kapal dengan tinggi kurang dari 3 m harus mempunyai gadinggading besar dengan ukuran tidak boleh kurang dari 250 kali 8 mm dan luas penampang pelat hadapnya minimum 12 cm2.
D. Selubung
Kamar Mesin
Dengan
proses pembangunan kapal, sewaktu bangunan atas dan rumah geladak belum
dipasang, mesin utama sudah harus dimasukkan. Untuk memasukkan mesin ke dalam
kamar mesin, dibuat lubang khusus di atas kamar mesin yang berupa bukaan dan
dinamakan selubung kamar mesin. Bukaan di atas kamar mesin dan kamar ketel
tidak boleh lebih besar dari kebutuhan yang ada. Dan, kebutuhan di sekitar
selubung tersebut harus diperhatikan cukup tidaknya komponen konstruksi
melintang yang dipasang. Pada ujung-ujung harus dibundarkan dan jika perlu
diberi penguatanpenguatan khusus. Potongan melintang kamar mesin dengan
selubung.
Pada Gambar
4 dapat dilihat pandangan samping keseluruan kamar mesin, mulai dari dasar
ganda sampai ke cerobong asap.
Menurut BKI,
tinggi selubung diatas geladak / tidak boleh kurang dari 1,8 m, dengan catatan
L tidak melebihi 75 m dan tidak kurang dari 2,3 m. Jika L sama dengan 125 m
atau lebih, harga-harga diantaranya diperoleh interpolasi. Ukuran-ukuran
penegar, tebal pelat dan penutup selubung yang terbuka sama dengan untuk sekat
ujung bangunan atas dan untuk rumah geladak. Ketinggian selubung di atas
geladak bangunan atas sedikitnya 760 mm, sedangkan ketebalan pelatnya boleh 0,5
mm lebih tebal dan perhitungan di atas dengan jarak penegar satu sama lain,
yaitu 750 mm. Ketinggian bilah 75 mm dan ketebalan penegar harus sama dengan
tebal pelat selubung. Pada selubung kamar mesin dan ketel yang berada di bawah
geladak lambung timbul atau di dalam bangunan atas tertutup, tebal pelatnya
harus 5 mm. Jika terletak di dalam ruang muat, tebalnya 6,5 mm. Pemasangan
pelat ambang tersebut harus diteruskan sampai ke pinggir bawah balok geladak.
Jika selubung kamar mesin diberi pintu, terutama di atas geladak terbuka dan di
dalam bangunan atas yang terbuka, bahan pintu tersebut harus dibuat dari baja.
Pintu tersebut harus diberi penguat dan engsel yang baik, dan dapat dibuka atau
ditutup dari kedua sisi dan kedap cuaca dengan pengedap karet atau pasak putar.
Persyaratan lain untuk pintu ini mempunyai tinggi ambang pintu 600 m di atas
geladak posisi 1 (di atas geladak lambung timbul) dan 380 mm di atas geladak
posisi 2 (di atas geladak bangunan atas). Pintu tersebut harus mempunyai
kekuatan yang sama dengan dinding selubung tempat pintu dipasang.
E.
Terowongan Poros
Pada kapal –
kapal yang mempunyai kamar mesin tidak terletak di belakang, poros
baling-baling akan melewati ruangan di belakang kamar mesin tersebut. Untuk
melindungi poros baling – baling diperlukan suatu ruangan yang disebut
Terowongan Poros (Shaft Tunnel). Terowongan poros dibuat kedap air dan membujur
dari sekat belakang kamar mesin sampai sekat ceruk buritan. Ukuran terowongan
harus cukup untuk dilewati orang. Hal ini supaya orang masih dapat memeriksa,
memperbaiki, dan memeliharanya. Ada dua tipe terowongan poros yang sering
digunakan, yaitu terowongan yang berbentuk melengkung dan yang berbentuk datar
sisi atasnya. Dinding-dinding terowongan poros dibuat dari pelat dan
diperkuat dengan penegar-penegar. Sesuai dengan ketentuan dari BKI, tebal
dinding terowongan dibuat sama dengan tebal pelat kedap air dan ukuran penegar
juga dibuat sama dengan prenegar sekat kedap air. Apabila dinding terowongan
digunakan sebagai tangki, ukuran pelat dan penegar harus memenuhi persyaratan
untuk dinding tangki. Tipe terowongan yang mempunyai atap melengkung mempunyai
konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan tipe terowongan datar, sehingga
tebal pelat dapat dikurangi sampai 10% dari ketentuan. Penegar penegar atap
dibuat mengikuti kelelengkungan atap dan disambung lurus dengan penegar dinding
terowongan. Pada tipe terowongan poros atap datar, penegar-penegar dinding terowongan
dengan pelat lutut. Jarak penegarpenegar trowongan poros pada umunnya dibuat
sama dengan jarak gading atau wrang.
Pada bagian
atas terowongan poros dapat pula dipasang papanpapan pelindung yang berguna
untuk menahan kerusakan yang di akibatkan oleh muatan. Terowongan poros
dapat juga dimanfaatkan untuk penempatan instalasi pipa. Pipa-pipa tersebut
diletakkan di bawah tempat untuk berjalan di dalam terowongan poros. Di
terowongan ini terdapat pula pintu kedap air, yaitu untuk menghubungkan terowongan
dengan kamar mesin.
F. UKURAN
KAMAR MESIN
- Panjang Kamar Mesin, Sebagai Dasar Pertimbangan Pemasangan Mesin Kapal Dan Perlengkapan Kapal Satu hal penting pada tahap awal perancangan adalah menentukan panjang kamar mesin, karena ukuran ini menentukan panjang kapal secara keseluruhan, yang selanjutnya juga mempengaruhi bentukkapal, performance, struktur dan sebagainya. Diluar pertimbangan kemudahan akses dan perawatan, panjang kamar mesin sebaiknya sependek mungkin, karena makin panjang kamar mesin, makin besar berat konstruksi, dan makin kecil kapasitas / ruang muat.
- Tinggi Kamar Mesin. Engine casing harus dibuat cukup tinggi untuk perawatan dan overhaul mesin induk secara priodik diadakan perawatan dan penggantian sehinggaperlu untuk di keluarkan, untuk keperluan pengeluaran piston ini dibutuhkanruang yang cukup atau tinggi engine casing harus cukup menunjang pekerjaan ini.
G. LAYOUT KAMAR MESIN
Seperti yang
telah disebutkan dimuka bahwa sangat penting membuat layout perencanaan awal
untuk menentukan akibat dari pemilihan tenaga penggerak terhadap konfigurasi
atau susunan ruang untuk permesinan. Didalam buku peraturan Klasifikasi
Indonesia Volume III untuk MachineryConstruction bagian satu B tentang
Documents for approval menyatakan :
- Before the start of manufacture, drawings showing the general lay out of the machinery installation together with all drawing of parts subject to mandatory testing, to the extent specified in the following sections ofVolume III, are each to be submitted in triplicate to the society.
- The drawings must contain all the data necessary for checking thedesign, the loads and the stresses imposed. Where necessary, design calculations relating to components and descriptions of the plant are also to be supplied.
Untuk merencanakan kamar mesin seluruh kebutuhan
system harus ditentukan secara detail. Di dalam pertimbangan perancangan kamar
mesin bukan hanya Meminimumkan volume ruang mesin atau panjang kamar mesin
namun harus di pertimbangkan pencapaian layout yang rational untuk mesin utama
dan mesin bantu. Juga harus dipertimbangkan kemungkinan untuk pemasangan,
pengoperasian, perawatan praktis, reparasi maupun penggantian.
1. PLATFROM
Di dalam merancang platform di dalam kamar mesin, beberapa pertimbangan perlu diambil yang antara lain adalah sebagai berikut :
Di dalam merancang platform di dalam kamar mesin, beberapa pertimbangan perlu diambil yang antara lain adalah sebagai berikut :
- Luas platform diusahakan sekecil mungkin, sesuai dengan kebutuhan.
- Peralatan yang berat diusahakan tidak diletakkan di platform, agar konstruksi platform tidak menjadi terlalu berat dan titik berat kapal tidak bergeser keatas.
- Salah satu platform kamar mesin sebaiknya dibuat sama tinggi dengan platform tertinggi mesin induk untuk memudahkan perawatan dan overhaul mesin.
- Untuk platform yang lain harus dipertimbangkan tinggi untuk perpipaandan pengkabelan, demikian juga kemungkinan overhaul permesinan yang besar seperti diesel generator dan sebagainya. Harus diperhatikan juga bahwa clearance ( tinggi ) minimum untuk lewat adalah sekitar 2 meter.
2. PEMASANGAN POSISI MESIN INDUK
Pada kapal dengan kamar mesin di belakang, posisi mesin induk harus diusahakan sejauh mungkin kebelakang untuk memperkecil panjang kamar mesin. Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menetapkan posisi mesin induk adalah seperti berikut :
Pada kapal dengan kamar mesin di belakang, posisi mesin induk harus diusahakan sejauh mungkin kebelakang untuk memperkecil panjang kamar mesin. Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menetapkan posisi mesin induk adalah seperti berikut :
- Tempat
untuk intermediate shaft ( poros antara ).
Poros propeler harus dicabut dan diperiksa secara periodik, karenaitu dibelakang mesin induk harus ada tempat yang cukup untuk mencabutnya.Jarak antara ujung belakang poros engkol mesin dan ujung depan tabung poros ( stren tube ) harus lebih panjang dari panjang poros propeler. Biasanya diberikan margin sebesar 500 – 1000 mm seperti telah disebutkan dimuka. - Tempat
untuk lewat dan perpiaan.
Di sisi – sisi ujung belakang mesin induk harus ada tempat yang cukup untuk orang lewat maupun penempatan perpipaan di bawah floor. - Tempat
untuk cadangan poros propeler.
Kalau kapal membawa cadangan poros propeler, tempatnya biasanya disisi poros antara ini harus dipastikan pada saat menetapkan posisi mesin induk. Untuk menggantung poros cadangan tersebut, ruang diatasnya sekitar 2 meter harus bebas agar dapat menempatkan takal pengangkat ( chain block ). Untuk prosedur pencabutan poros propeler dan pengikatan poros cadangan, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan perencana system poros. - Tempat
untuk pengencangan baut pengikat.
Disekitar baut pengikat dan baut pas mesin induk harus tersedia ruang bebas agar orang bisa mengencangkan dan memeriksa baut pengikat mesin induk dengan leluasa. Karena itu tempat diatas baut – baut tersebut juga harus bebas dari perpipaan. Biasanya sisi dalam dari blok “ B “ ( side girder ) dibawah floor juga harus bebas. - Tempat
untuk membuka tutup poros engkol ( deksel ).
Kedua sisi mesin induk pada ketinggian floor harus bebas dari penempatan peralatan untuk memudahkan pembukaan deksel. Biasanya tempat sekitar 600 mm di sekeliling mesin induk pada ketinggian floor dianggap cukup sekaligus untuk jalan ABK. - Grating
mesin induk.
Untuk memudahkan perawatan dan pengawasan grating mesin induk tidak boleh dipotong. Kalau hal itu terpaksa dilakukan, misalnya untuk memudahkan pengangkatan peralatan dari floor ke atas, sebaiknya hal itu dikonsultasikan pihak produsen mesin. Lebar Engine Casing sebaiknya cukup untuk memasukkan mesin induk lengkap dengan gratingnya. - Pengikatan
bagian atas mesin induk.
Untuk tipe mesin tertentu seperti Mitsuib & W l90GFCA dan L80GFCA, harus dibuat sejumlah alat pengikat. Untuk ini balok grating mesin dihubungkan dengan balok pengikat ke struktur kapal. Jumlah balok pengikat yang dibuat harus dengan persetujuan pihak produsen mesin. Karena fungsi pengikat ( top bracing ) ini untuk menghilangkan getaran, maka struktur kapal tempat pengikat ini harus betul – betul rigid. Karena itu juga sebaiknya platform kapal dibuat pada ketinggian grating mesin induk. Dalam merancang peletakan tangga, perpipaan, ducting ventilasi dll. Harus diperhatikan adanya batang – batang pengikat ini. - Manifold
gas buang.
Manifold gas buang mesin induk setelah turbocharger harus diikat pada struktur kapal dengan penyangga yang kuat. Penyangga ini harus begitu kuat sehingga mampu menahan getaran yang kuat serta tahan terhadap ekspansi termal akibat temperatur gas buang yang tinggi. Struktur kapal tempat penyangga ini tentu saja harus sama kuat dengan penyangganya. Untuk mengatasi tegangan akibat ekspansi termal, pada pipa gas buang harus dipasang beberapa expansion joint. Pada tahap awal perancangan, penempatan dan pengikatan pipa gas buang ini harus dirancang sebaik baiknya. Pengaturannya harus sedemikian sehingga kerugian tekanan bisa diperkecil dengan cara : - Sedikit mungkin jumlah bengkokan.
- Radius belokan tidak lebih kecil dari diameter pipa.
- Total panjang pipa harus sependek mungkin.
- Sudut persilangan harus seruncing mungkin.
Kerugian tekanan yang di ijinkan
untuk seluruh panjang pipa adalah 300 mm.
Masih tentang istilah dan Mesin Kapal
Instalasi kamar mesin dirancang sesuai
dengan peraturan BKI, persyaratan keselamatan dari Direktorat Jendral
Perhubungan Laut dan peraturan pemerintah lainnya yang berlaku. Susunan
dan penempatan instalasi mesin, perlengkapan mesin dan alat bantu
lainnya telah direncanakan sehingga tersedia ruang gerak yang cukup
untuk pengoperasian dan perawatan dari bagian-bagian mesin dan sistem
pipa.
Kapal yang digerakkan oleh 1 (satu) buah mesin induk yang dihubungkan ke baling-baling dengan perantara sistem reduction reversing gear dan dilengkapi dengan sistem pengendalian dari jarak jauh yang digerakkan secara mekanis dari rumah kemudi (wheel house). Kapal dilengkapi 4 (dua) buah mesin bantu yang masing-masing menggerakkan generator listrik arus bolak-balik untuk keperluan pemakaian tenaga listrik dan penerangan di atas kapal.
Untuk keperluan di pelabuhan dipasang 1 (satu) unit generator set kecil dan fasilitas untuk hubungan dengan tenaga listrik di darat (shore connection). Untuk penerangan dalam keadaan darurat, disediakan instalasi listrik sistem DC-24 Volt.
Mesin induk dan mesin-mesin bantu menggunakan bahan bakar dan minyak pelumas yang sama, serta dilengkapi control gauge yang terpasang di mesin. Alat-alat ukur, petunjuk dan instrumen yang dipasang diatas kapal menggunakan unit metrik. Di sekitar bagian-bagian mesin yang berputar diberi perlengkapan pelindung untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan bagi ABK.
Mesin induk, mesin bantu dan komponen-komponen instalasi mesin lainnya yang dikenakan persyaratan kelas dilengkapi sertifikat kelas dari BKI. Seluruh gambar-gambar instalasi mesin mendapat pengesahan dari BKI sebelum pekerjaan dimulai.
Kapal yang digerakkan oleh 1 (satu) buah mesin induk yang dihubungkan ke baling-baling dengan perantara sistem reduction reversing gear dan dilengkapi dengan sistem pengendalian dari jarak jauh yang digerakkan secara mekanis dari rumah kemudi (wheel house). Kapal dilengkapi 4 (dua) buah mesin bantu yang masing-masing menggerakkan generator listrik arus bolak-balik untuk keperluan pemakaian tenaga listrik dan penerangan di atas kapal.
Untuk keperluan di pelabuhan dipasang 1 (satu) unit generator set kecil dan fasilitas untuk hubungan dengan tenaga listrik di darat (shore connection). Untuk penerangan dalam keadaan darurat, disediakan instalasi listrik sistem DC-24 Volt.
Mesin induk dan mesin-mesin bantu menggunakan bahan bakar dan minyak pelumas yang sama, serta dilengkapi control gauge yang terpasang di mesin. Alat-alat ukur, petunjuk dan instrumen yang dipasang diatas kapal menggunakan unit metrik. Di sekitar bagian-bagian mesin yang berputar diberi perlengkapan pelindung untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan bagi ABK.
Mesin induk, mesin bantu dan komponen-komponen instalasi mesin lainnya yang dikenakan persyaratan kelas dilengkapi sertifikat kelas dari BKI. Seluruh gambar-gambar instalasi mesin mendapat pengesahan dari BKI sebelum pekerjaan dimulai.
Kondisi yang dipersyaratkan pada instalasi mesin
Mesin-mesin, perlengkapan dan alat-alat
bantu lainnya dirancang untuk memiliki daya kuda yang disyaratkan dan
dioperasikan pada kondisi kerja di daerah tropis sebagai berikut :
- Suhu maksimum kamar mesin : 450C
- Suhu maksimum air laut : 32oC
- Kelembaban relatif : 50%
- Tekanan barometer : 76 cm Hg
- Kemiringan maksimal instalasi : 5 0
- Data teknis untuk bahan bakar yang digunakan adalah :
- Jenis bahan bakar : Minyak Solar (HSD)
- Flash point : 1500F
- Viscositas kinematik : 1,6-5,8 cSt
- Specific Gravity pada 600F : 0,82-0,87
INSTALASI MESIN INDUK
- Mesin Induk
Instalasi penggerak terdiri dari 1
(satu) buah mesin induk yang dilengkapi dengan reversing reduction gear,
sistem poros baling-baling dan baling-baling.
Pengoperasian setempat dari mesin-mesin induk dapat dilaksanakan dalam hal terjadinya kerusakan pada sistem pengendalian jarak jauh (remote control) dari rumah kemudi.
Pengoperasian setempat dari mesin-mesin induk dapat dilaksanakan dalam hal terjadinya kerusakan pada sistem pengendalian jarak jauh (remote control) dari rumah kemudi.
- Olah Gerak Kendali Mesin Induk
Instrumen-instrumen pengontrol dan indikator di kamar mesin dihubungkan dengan pusat kendali olah gerak di ruang kemudi.
- Gearbox
- Propeller
- Sistem Poros Baling-Baling
SISTEM PERPIPAAN DI KAMAR MESIN
- Sistem Air Tawar
Pipa sistem pendingin air tawar terbuat dari pipa baja tanpa kampuh memanjang (seamless pipe) yang digalvanisir dan dilengkapi penyambung-penyambung sistem pipa yang fleksibel dan perlengkapan-perlengkapan standard dari pabrik pembuat
- Sistem Air Laut
- Sistem Bahan Bakar
Pipa-pipa sistem bahan bakar dibuat dari pipa baja hitam, dilengkapi dengan perlengkapan pipa yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan standard dan peraturan BKI
- Sistem Pelumasan
- Sistem Udara bertekanan
Instalasi pipa udara tekan ini cocok untuk sistem udara tekan dengan tekanan kerja 30 kg/cm2. Udara yang dihasilkan dari kompresor udara diisikan ke dalam botol angin.
Pipa-pipa dibuat dari baja hitam tahan tekanan tinggi dan tahan terhadap korosi air laut, dilengkapi sertifikat pabrik pembuat atau sertifikat kelas untuk pipa baja hitam tahan tekanan tinggi.
Katup-katup juga dari bahan yang sesuai standard pabrik pembuat dan persyaratan kelas tahan tekanan tinggi dan korosi air laut.
PERALATAN KAMAR MESIN
- Peredam dan Funnel
- Pelat alas dalam dan tangga
- Ventilasi
Agar mesin-mesin induk, mesin-mesin
bantu, diesel generator serta komponen-komponen instalasi mesin lainnya
di kamar mesin dapat berfungsi dengan baik, maka kamar mesin dilengkapi
sistem ventilasi mekanik listrik, dilengkapi talang-talang penyaluran
udara panas keluar dari kamar mesin, beserta fitting-fittingnya. Udara
segar disuplai melalui talang udara yang dilengkapi damper agar udara
segar dapat terbagi rata dan cukup ke tempat-tempat yang perlu di dalam
kamar mesin. Sebuah tombol tekan untuk menyetop blower tersebut (dalam
keadaan darurat) terpasang di luar kamar mesin di lokasi yang sesuai.
- Tangki di Kamar Mesin
- Katrol
- Peralatan dan Suku Cadang
Artikelnya Luar Biasa.. salam kenal kami dari UD.JAYA TURBO, Jasa perbaikan/repair segala macam Turbocharger. website: www.serviceturbo.weebly.com
BalasHapusko' ga' da gambarnya gan..
BalasHapusthankz ini sangat membantu..
BalasHapusBagii Yang mau Liat2. silahkan kunjungi website kami : Boharimandiri.com
BalasHapusSy sangat kagum dan salut dengan org yg mau berbagi ilmu seperti bass ini.semoga di lancarkan rezekinya amiin
Hapusmantap gan. tks for your articel.
BalasHapuskunjungi wibsite kami yaa
BalasHapuswww.winapack.com
Salam kenal
BalasHapusSalam kenal kami perusahaan dari indonesia fabrikasi hot oil boiler dan economizer marine tanker
BalasHapushttps://www.indira.co.id
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment Oli Industri defoamer anti busa ,carbon cleaner Dll
BalasHapusUntuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
WA 081310849918
Terima kasih
apa ada gambar denah kamar mesin kapal pak? terimah kasih
BalasHapus