Yang dimaksud dengan
mesin bantu ialah semua mesin atau alat-alat di kapal, yang digunakan untuk membantu
supaya kapal dapat beroperasi secara terus menerus (kontinue) dan aman, baik
pada waktu kapal di laut maupun di pelabuhan.
Mesin-mesin bantu di kapal perikanan dikelompokkan menjadi :
1.
Kamar mesin, yaitu semua pompa-pompa yang dip akai untuk memompa : air pendingin, air minum,
keperluan seniter, muatan zat cair, lensa dan ballast, udara minyak dan lain-lain, dinamo-dinamo
dan motor listrik pemanas
air pengisi dan saringan-saringan (filter) alat-alat penguap (evaporator), alat-alat destilasi dan mesin pendingin.
2.
Dek, yaitu mesin kemudi, mesin jangkar, peralatan untuk bongkar muat dan lain-lain.
3.
Mesin penangkapan, yaitu line hauler, power block, trawl winch dll 15.1.
MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN PERAWATAN MESIN
Pekerjaan pemeliharaan agar
efektif, harus dilakukan secara menyeluruh dan teratur. Suatu jadwal pelayanan
pemeliharaan harus diuraikan dalam setiap instalasi
dan jadwal ini harus diikuti seketat yang dimungkinkan oleh keadaan operasi.
15.1.1. Jadwal Pemeriksaan Perawatan
Persiapan pemeliharan yang baik harus
sesuai petunjuk pemeliharaan yang direkomendasikan
oleh perusahaan dengan mengambil informasi dari buku instruksi yang disertakan
dengan setiap me sin. Jumlah boleh maksimum dari jam operasi diantara
inspeksi dari bagian yang terdaftar. Jumlah jam ini akan bervariasi sesuai
dengan ukuran mesin, jenis beban, dan sifat pelayanan.
Dalam instalasi baru
adalah kebijaksanaan yang baik untuk pertama kali mengatur periode yang singkat
diantara inspeksi dari berbagai bagian, dan kemudian
kalau pengalaman instalasi menunjukan bahwa didalam jam yang ditentukan suatu bagian tertentu tidak menunjukan
kotoran, keausan atau kehilangan penyetelan terlalu banyak, maka jangka waktu
diantara inspeksi sedikit demi sedikit diperpanjang. Tetapi perlu diingat bahwa
pengumpulan kotoran, peningkatan keausan, dan kehilangan penyetelan
secara umum tidak mengikuti garis lurus
dengan waktu, tetapi kurva cembung yang makin lama makin curam. Oleh karenanya,
untuk mencegah kerusakan, jauh lebih baik untuk melakukan inspeksi berikutnya agar lebih cepat dari pada agak
terlalu lamb an.
Sewajarnya, kapan saja bagian
diinspeksi dan didapati telah aus mendekati atau melebihi toleransi yang ditentukan, harus
diperbaiki atau disetel sedemikian rupa
sehingga celah yang ditentukan diperbaiki kembali.
Oleh karenanya sehubungan dengan jadwal pemeliharaan,
dip erlukan untuk memberikan informasi kepada
manajer instalasi atau operator me sin dalam instalasi yang kecil, suatu lembaran instruksi spesifik berkenaan dengan
celah dan penyetelan untuk setiap mesin atau setiap jenis mesin dalam
instalasi.
Gambar 15.1. Perbaikan Mesin
Kalau buku petunjuk
setiap mesin khas tidak memiliki semua data yang diinginkan, maka data tersebut
harus didapatkan dengan menyurati pembuat mesin. Kalau karena sesuatu alasan hal ini tidak dapat
dilakukan dapat digunakan data rata-rata.
Jadwal inpeksi pemeliharaan sebagai berikut :
1.
Silinder atau lapisan silinder dan torak mesin (6000
jam).
2.
Katup pemasukan udara (3000 jam)
3.
Katup
Buang (1500 jam)
4.
Katup udara penstarter (4000 jam)
5.
Katup keselamatan dan pengaman (100 jam)
6.
Silinder dan torak kompressor udara ( 300 jam)
7.
Katup kompressor: isap dan tekan (1500 jam)
8.
Silinder dan torak atau rotor pompa bilas (3000 jam)
9.
Katup pompa bilas: tekan dan isap (3000 jam)
10.
Lubang bilas dan katup otomatis (3000 jam)
11.
Pengatur aliran gas buang (2000 jam)
12.
Peredam dan saluran buang (6000 jam)
13.
Bantalan Utama dan Tap (6000 jam)
14.
Bantalan
luar (6000 jam)
15.
Bantalan dorong (6000 jam)
16.
Pena engkol dan bantalan (3000 jam)
17.
Pena torak atau pena kepala silang dan bantalan (6000 jam)
18.
Pemandu dan sepatu kepala silang (6000 jam)
19.
Pena torak kompressor dan bantalan (3000 jam)
20.
Bantalan poros vertical (4000 jam)
21.
Bantalan poros nok (4000 jam)
22.
Penggerak poros nok (2000 jam)
23.
Pompa bahan bakar (4000 jam)
24.
Penggerak pompa bahan bakar (2000 jam)
25.
Nosel atau katup bahan bakar dan pengatur waktu bahan
bakar (500 jam)
26.
Sambungan, bantalan, pegas pengatur /governor (4000 Jam)
27.
Penggerak pengatur (4000 jam)
28.
Torak dengan pendingin air atau minyak, paking, bantalan, sambungan bola dan engsel (3000 jam)
29.
Kepala dan jaket silinder (1000 jam)
30.
Lubang pendinginan dalam torak (2000 jam) 15.2. PERAWATAN
MESIN-MESIN DEK
Untuk melakukan perawatan mesin-mesin dek tahapan yang
dilakukan sebagai berikut :
1.
Periksa lampu-lampu indikasi
2.
Diberi perlindungan anti karat
3.
Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan lapisan anti karat atau
korosif pada permukaan mesin-mesin dek.
4.
Berikutnya adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat
anti karat atau
korosif dengan cat biasa (Top coating).
5.
Menghilangkan lapisan karat dengan diketok dengan palu ketok, dibersihkan dengan amp las untuk
menghilangkan sisa kotoran yang terdapat pada permukaan mesin-mesin dek, lalu dicat dengan cat anti
karat dan cat biasa (Top coating)
6.
Melumasi bagian-bagian yang saling bergesekan pada
mesin-mesin dek 15.3. MENGOPERASIKAN MESIN BANTU DEK
Didalam mengoperasikan mesin bantu
dek, maka kita harus mengenal dan mengetahui mesin kemudinya. cara
mengperasikan mesin kemudi sebagai berikut
:
15.3.1. Mesin
Kemudi
Mesin kemudi ada beberapa macam. Mesin kemudi menurut
cara penggerakkannya dibedakan menjadi 2
jenis yaitu:
15.3.1.1. Kemudi Tangan
Seperti namanya maka kemudi ini langsung
digerakan dengan tangan, karena kekuatan tangan kita terbatas maka peralatan
kemudi ini hanya dip akai untuk kapal-kapal
yang kecil, misalnya perahu layar, sekoci kapal dan lain-lain atau dapat juga sebagai kemudi bantu pada kapal-kapal
agak besar.
15.3.1.2. Kemudi Mesin
Pada kapal-kapal yang besar maka tidak mungkin untuk
memakai kemudi yang digerakan hanya dengan
tenaga tangan, karena rantai-rantai atau kabel-kabel akan jadi terlalu berat
apalagi kalau ombak besar. Karena hal tersebut, maka untuk kapal-kapal besar selalu dip akai kemudi
yang digerakan dengan mesin.
Mesin
kemudi dapat dibagi dalam 3 macam :
1. Mesin Kemudi Uap
Seperti namanya sebagai mesin
penggeraknya dipakai mesin uap. Karena ukuran mesin/silinder yang kecil maka
supaya tenaganya cukup besar, selalu dibuat
dengan pengisian uap 100 % langkah atau disebut mesin tekanan penuh. Gerakan/arah putaran mesin harus dapat dibalik,
supaya daun kemudi dapat bergerak bolak balik.
Untuk keperluan ini
dipakai sebuah sorong pengatur, yang mengatur jalannya uap sedemikian rupa, hingga
sorong dapat bekerja sebagai sorong muatan luar atau muatan dalam. Yang dimaksud dengan sorong
muatan luar ialah sorong dimana uap baru berada diluar, sedang uap bekas keluar melalui sebelah
dalam sorong.
Sedangkan sorong muatan dalam ialah sorong bila uap baru mengalir melalui bagian dalam dari sorong dan uap bekas mengalir
di luar sorong.
Cara kerja : sorang
pengatur berada ditengah-tengah (mesin berhenti), kalau roda kemudi diputar ke
kanan, maka torak pada pemberi menekan minyak di ruangan. Tekanan minyak ini
akan menekan silinder pada penerima, silinder bergerak ke kiri gerakan ini mengakibatkan tuas
berputar dan batang bergerak ke atas,
akibatnya batang sorong pengatur ikut terangkat ke atas.
Sekarang sorong
pengatur tidak berada dalam kedudukan ditengah, sehingga mesin akan berputar. Berputarnya mesin akan memutar
roda demikian gigi dan batang pengatur juga batang berulir berputar pada bus
yang tetap hingga batang sorong, demikian
juga sorong pengatur juga turun.
2. Mesin Kemudi Elektro Hidrolis
Cara Kerja : Kalau roda kemudi dianjungan
diputar ke kiri, maka torak pada silinder telemotor akan bergerak ke kiri
demikian juga batang yang akan mengubah kedudukan batang, menyebabkan pompa
hele shaw bekerja dan memompa
minyak yang berada pada silinder kemudi, sehingga plunyer akan
terdesak ke atas sehingga kapal
berbelok ke kiri. Maka sebaliknya kalau roda kemudi di anjungan diputar ke kanan kapal akan berbelok
ke kanan.
Mesin-mesin kemudi
hidrolis selalu dilengkapi dengan 2 buah pompa agar supaya kalau salah satu
rusak, yang lain dapat dipakai, kemudian yang rusak diperbaiki untuk cadangan.
Perkembangan baru dari mesin kemudi hidrolis adalah mesin kemudi rotasi. Pada sistem ini tidak
dipakai silinder dan plunyer untuk menggerakan atau memutar batang kemudi, tetapi dengan memakai sistem rotasi.
3.
Mesin Kemudi Listrik
Mesin kemudi listrik
seperti namanya memakai sumber arus listrik sebagai tenaga penggerak utamanya. Cara
kerja mesin kemudi ini bekerja atas dasar jembatan Wheatstone atau sistem Ward Leonard. Kalau roda
kemudi di anjungan
diputar, maka kontak akan berpindah temp atnya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah putaran roda kemudi.
Misalkan setelah roda
kemudi diputar ke dudukan kontak jadi tak seimbang antara rheostat-rheostat anjungan
dan kemudi sehingga terjadi arus listrik. Adanya arus ini akan menimbulkan
medan magnit pada generator, sehingga generator ini mampu membangkit-kan arus listrik pula dan
lagi arus listrik dari generator membangkit-kan medan magnit pada generator, dimana sekarang
generator juga dapat menimbulkan arus listrik yang mampu untuk memutar motor
kemudi. Dan selanjutnya motor memutar cacing dan roda cacing serta rondsel, yang
akhirnya dapat menggerakan kwadran, batang daun kemudi dan daun kemudi.
Sementara motor kemudi
berputar, maka batang juga berputar, karena hubungan roda-roda gigi kerucut, mengakibatkan kontak
akan berpindah temp
atnya. Kalau kontak sudah bergerak sedemikian sehingga sesuai dengan kedudukan kontak, maka akan
terjadi
keadaan seimbang,
sehingga arus antara kontak-kontak berhenti dan motor kemudi juga akan berhenti dan kapal atau daun kemudi
sekarang berkedudukan membe-lok.
Untuk mengembalikan daun kemudi ke
kedudukan tengah-tengah roda kemudi harus
diputar arah berlawanan dengan tadi, sehingga kontak akan kembali ke tengah-tengah.
15.3.2. Mesin Jangkar
Dipakai terutama untuk mengangkat
dan menurunkan jangkar, tapi kadangkadang dipakai untuk menarik/mengulur tali/tross, kabel
dan lain-lain.
Gambar 15.2. Mesin Jangkar
15.3.2.1. Mesin Jangkar Uap
Pada kapal uap yang besar umumnya
dipakai mesin jangkar dengan roda-roda gigi yang digerakan dengan me sin uap torak horizontal
yang terletak di dek, dengan
silinder-silinder menghadap ke arah memanjang kapal. Mesin jangkar ini diatur
oleh sorong pengatur untuk dapat memutarkan mesin ke kanan atau ke kiri yaitu dengan mengubah
saluran pemasukan dan pembuangan.
15.3.2.2. Mesin
Jangkar Listrik
Sebagai tenaga
penggerak adalah sebuah motor listrik jenis motor kompon. Dengan perantaraan kopling, akan menggerakkan cacing
serta roda cacing dan dengan pertolongan
pemindahan roda gigi, jantra dapat berputar, dengan demikian jangkar dapat
dinaikan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui bahwa kopling akan bekerja akibat
tekanan oleh tuas-tuas serta bobot
pada piringan-piringan kopling. Untuk mengimbangi tekanan bobot, maka pada ujung-ujung batang diberi pegas penahan.
15.3.3.
Peralatan Bongkar Muat
Peralatan bongkar muat
ada berbagai macam, antara lain : 15.3.3.1. Derek (Winch)
Maksud utama dari
derek ialah untuk membongkar atau memuat barang atau muatan. Tetapi disamping itu derek juga dapat
digunakan untuk menarik atau mengulur tali-tali (tross).
Derek pada umumnya
terdiri dari sebuah tromol yang besar, yang dipasang pada poros horisontal dan pada salah
satu atau keduanya dipasang tromol derek. Tromol ini dipasang mati pada porosnya dimana
dengan perantaraan roda-roda
gigi poros tersebut dapat digerakan dengan:
1.
Motor
Listrik
2.
Mesin
Uap
3.
Mesin
Listrik Hidrolis
4.
Motor
Diesel
Derek-derek uap dan listrik dewasa ini yang paling
banyak digunakan karena konstruksinya yang
sederhana, murah, dapat dipercaya, kerugian tenaga kecil, perawatan dan perbaikan mudah serta ekonomis.
Derek hidrolis cara
kerjanya sesuai dengan mesin kemudi hidrolis. Derek ini kurang begitu banyak digunakan
karena konstruksinya ruwet, tidak ekonomis, tetapi
derek ini dapat bekerja dengan kecepatan beban yang dapat diatur dengan mudah
dan sama sekali tidak ribut seperti derek lain.
15.3 .3 .2. Keran
Keran-keran ini digunakan
untuk bongkar muat muatan. Keuntungan-keuntungan :
1.
Mempunyai kapasitas yang lebih besar
2.
Diperlukasn lebih sedikit personil
3.
Selalu
siap bisa dipakai.
4.
Lebih mudah untuk melayani muatan pada dua palka yang berdekatan dan dapat berputar 360 °
Kerugian-kerugian :
1.
Biaya banyak dan konstruksi sulit
2.
Tinggi angkatnya terbatas
3.
Diperlukan tenaga yang mempunyai skill lebih tinggi
4.
Perbaikan dan perawatan memerlukan lebih banyak biaya.
Kapasitas angkat beban dari
keran-keran umumnya terbatas dari 1-5 ton, tetapi untuk hal-hal yang khusus dapat
dibuat lebih dari itu. Umumnya pada tiap palka
dip asang 2 keran.
Keran-keran di kapal biasanya sebagai
tenaga penggerak dip akai motor listrik. Karena
keran listrik mempunyai daya guna yang tinggi maka keran ini banyak dip
akai kapal-kapal baru.
Macam-macam
keran yang dipakai di kapal adalah :
1.
Keran
Balans
2.
Keran dengan pilar yang tetap
3.
Keran
dengan pivet
4.
Keran
berjalan.
Pada keran-keran juga dilengkapi dengan rem
tambahan, untuk mencegah berputarnya keran karena sesuatu sebab pada waktu tidak dipakai.
15.4. MENJAGA
KONDISI OPERASI
Dengan sangat beraneka ragamnya me sin
diesel yang berada dilapangan, tidak mungkin
untuk meliputi secara menyeluruh untuk menduga segala kemungkinan penyebab gangguan dan untuk mengatasi
semuannya.
Tujuan dari pembahasan
materi kegiatan belajar berikut adalah untuk menunjukkan hubungan umum antara
berb agai gejala, penyebab sebenarnya, dan perbaikannya. Kalau operator mesin
mendapatkan dari bahasan tersebut gambaran gangguan dari apa yang terjadi, ia harus mampu
untuk menemukan dan menganalisa gangguan
tersebut dan lokasinya sesuai dengan mesinnya dan dengan bantuan petunjuk yang diberikan oleh pabrik mesinnya untuk
memperbaiki atau mengatasi (shoot) gangguan dan meperbaiki tanpa banyak kesulitan.
15.4.2.
Suhu Air Pendingin Tidak Benar.
Dengan pengecualian me
sin yang dilengkapi dengan pengendali termostatik dari sirkulasi air pendingin, pada
umumnya mesin menghendaki bahwa aliran air diatur dengan tangan untuk menyesuaikan dengan
bebannya. Kalau dengan beban yang kira-kira konstan suhu air jaket mulai mananjak ,operator
harus segera
menemukan penyebabnya. Hanya terdapat dua kemungkinan:
1.
Penyediaan air berkurang atau dimatikan oleh penutupan yang kurang berhati-hati dari katup atau
penghenti pompa sirkulasi air
2.
Sebuah torak minyak seret/ hampir macet.
15.4.3. Suhu
Minyak Pendingin Torak Berlebihan.
Suhu
minyak pendingin torak berlebihan dapat disebabkan oleh :
1.
Kemacetan
torak
2.
Pompa yang mensirkulasi minyak tidak mengalirkan minyak
cukup.
3.
Pendingin minyak tidak bekerja dengan baik.
4.
Kerak pada sisi permukaan air atau tersumbat oleh minyak
kotor. 5. Pendingin minyak tidak menerima air pendingin cukup.
15.4.4. Mesin Panas lebih.
Disebabkan oleh :
1.
Aliran air pendingin tidak cukup. Dalam kasus ini aliran harus
ditingkatkan
2.
Kalau pompa sirkulasi air gerakkan sabuk, sabuk mungkin
slip.
3.
Endapan kerak pada jaket air silinder dan kep ala silinder. Jaket air
harus dibersihkan
4.
Langkauan menara pendingin air terbuka. Aliran air melalui menara harus diperiksa
5. Pelumasan tidak
cukup pada torak. Hantaran silinder harus diperiksa dan disetel.
6. Minyak lumas buruk, kotor, atau
diencerkan oleh bahan bakar. Minyak harus diganti baru ; hanya minyak yang diajurkan oleh
pembuat mesin atau yang
telah diuji dan ternyata memuaskan yang boleh digunakan.
7.
Saringan minyak lumas tersumbat. Saringan harus dibersihkan dan isinya diganti kalau perlu.
8.
Pompa minyak lumas aus. Pompa harus diperiksa dan bagian yang aus diganti atau diperbaiki.
9.
Pengaturan waktu injeksi bahan bakar tidak tepat. Pengaturan waktu harus diperiksa dan dikoreksi menurut
spesifikasi pembuat mesin.
10.
Nosel bahan bakar terkarbonisasi (berkerak karbon). Nosel bahan bakar harus dibersihkan dan
pendinginannya diperiksa.
11.
Menetes pasca (afterdribble). Katup nosel bahan bakar harus
diperiksa kalau
macet, kalau pegas lemah. Dan bagian nosel aus.
15.4.5. Mesin
Bising.
Kebisingan yang tidak
menyenang-kan, biasanya dalam bentuk ketukan, mempunyai dua kemungkinan penyebab dasar :
yang pertama mekanis; yaitu kalau
suatu bagian me sin memukul bagian yang lain
.
yang kedua pembakaran
yang biasa disebut ketukan bahan bakar. Ketukan dari penyebab mekanis mungkin berasal dari beberapa
sumber di antaranya sebagai berikut :
1.
Pena torak atau
bantalan pena torak sangat aus. Pena torak harus diperbaiki atau diganti bantalan pena torak mungkin perlu dip
erbaiki.
2.
Bantalan pena engkol sangat longgar. Kelonggaran bantalan harus disetel atau bantalan diganti baru.
3.
Torak atau lapisan silinder atau keduanya sangat aus yang menyebabkan tamparan torak. Pemeriksaan
longgaran dan penampilan permukaannya akan menunjukkan keadaan ini. Lapisan silinder harus
diperbaiki atau diganti
baru tindakan yang sama juga dilakukan pada torak.
4.
Torak memukul katup masuk dan buang. Ini terjadi pada mesin kecil dengan celah mekanis yang sangat
kecil ketika gasket yang sangat tipis dari kepala
silinder disisipkan .Gasket harus diganti.
5.
Pasak roda gila longgar. Pasak harus diketatkan. Kalau alur pasak dalam poros atau hub, harus dibersihkan
dan dipasangkan pasak baru tirus yang lebih lebar. Kalau pasak menjadi longgar secara periodik,
khususnya pada mesin besar, pasak yang
kedua harus dipasang atau digunakan dua pasak tangensial. Roda gila yang
mengetuk tidak bisa dibiarkan karena dapat mengakibatkan patahnya poros engkol.
15.4.6. Pipa
Udara Start Panas
Katup searah
penstarter udara mungkin tidak duduk dengan baik. Tangkai katup searah mungkin tersumpal karet dan
harus dibebaskan dengan beberapa tetes minyak
tanah. Kalau gangguanya terus menerus, rumah katup harus dilepaskan dan katup
diperiksa dan diperbaiki.
15.4.6.1.
Torak dan Cincin Tergumpal Karet.
Torak dan cincin tergumpal karet dapat disebabkan oleh beberapa sebab
antara lain:
1.
Minyak pelumas buruk. Hanya minyak yang dianjurkan oleh pembuat mesin atau yang telah diuji oleh
instalasi daya dan ternyata memuaskan yang boleh digunakan. Mengganti minyak
pelumas yang lebih murah, meskipun penjualnya menyatakan bahwa minyaknya sama
baik atau lebih baik
dari merk yang telah teruji tidak akan berguna.
2.
Minyak pelumas
digunakan berlebihan. Meskipun minyak pelumas yang digunakan yang paling baik, kalau dimasukan dalam jumlah berlebihan ke ruang bakar, cenderung akan membentuk endapan
karet
3. Pembakaran tidak sempurna.
4.
Pendinginan
berlebihan dari mesin. 15.4.6.2. Endapan Karbon
Kemungkinan
penyebabnya adalah sebagai berikut :
1. Pembakaran tidak sempurna.
2.
Minyak
bahan bakar salah.
3.
Tekanan
balik berlebihan.
4.
Lintasan buang dalam kepala silinder dan pipa buang mungkin telah tersumbat karbon; mereka harus
dibersikan secara berkala.
5. Tekanan balik
berlebihan mungkin juga disebabkan pipa yang terlalu panjang atau diameter pipa
terlalu kecil; instalasi harus dirubah.
15.4.6.3. Air Dalam
Karter
Kemungkinan
penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.
Kepala silinder retak
2.
Gasket kepala silinder bocor
3.
Lap
isan silinder retak atau bocor
4.
Sil bawah dari silinder bocor. Cylinder liner harus dilepas
keluar dan cincin karet
sebelah bawah diganti baru.
15.4.7.
Pemeriksaan
Terdapat beberapa langkah yang harus
diambil sebelum menstart mesin diesel, kususnya
untuk pertama kali dan merupakan praktek yang baik untuk melakukan
kebiasaan yang harus selalu diikuti sebagai berikut:
1.
Semua bagian yang bergerak dari mesin harus diperiksa untuk penyetelan dan penyeragaman dan pelumasan
yang baik. Ini mencakup katup, nok, penggerak katup, pompa bahan bakar, sistem injeksi bahan
bakar, pengatur alat
pelumas, pompa minyak dan pompa pendingin.
2.
Seluruh mesin dan permesinan harus diperiksa kalau ada mur longgar, baut patah sambungan longgar dan
kebocoran packing, sambungan atau katup. Adalah baik untuk diingat bahwa tidak satupun yang
seharusnya ketat ternyata longgar dan tidak satupun yang seharusnya bebas
ternyata seret/ketat (macet).
3.
Seluruh perkakas dan peralatan harus diperiksa untuk memastikan tidak ada
yang tertinggal atau
hilang, peralatan tersebut mungkin diperlukan segera ketika mesin sedang berjalan,
atau kalau salah letak dan ketinggalan diatas mesin, mungkin dijatuhkan oleh getaran dan merusak
beberapa bagian yang bergerak.
4.
Seluruh pipa dan katup untuk bahan bakar, minyak lumas , air dan udara serta saluran harus dip eriksa
kalau tersumbat, kurang setelan, kebersihan dan lain sebagainya; ketiadaan benda asing dalam sistem
perpipaan harus diperiksa dengan sangat
berhati-hati kususnya kalau mesin telah lama tidak bekerja atau baru saja dipasang. Dalam kasus yang terakhir dianjurkan untuk menghembus keluar keseluruhan sistem
perpipaan dengan udara tekan.
5.
Suatu pemeriksaan
lengkap harus diberikan kepada sistem pelumasan untuk memastikan bahwa minyak terdapat pada setiap tempat yang memerlukan, bahwa
alat pelumas dan semua bantalan yang diminyaki sendiri mempunyai penyediaan minyak bersih cukup, bahwa semua mangkuk
gemuk/grease terisi. Alat pelumas
harus diperiksa apakah pompanya berfungsi dengan baik dan apakah jumlah pengalirannya cukup, serta diisi dengan minyak sampai ketinggian cukup. Pomp a pelumas manual
harus diputar/ dipompa dan titik yang
mendapat pengaliran minyak harus dilumasi dengan baik. Pastikan bahwa mesin akan menerima pelumasan yang
baik pada saat segera mulai berputar.
6.
Sistem pendinginan harus diperiksa, dan kalau pompanya digerakan oleh motor listrik, maka harus
distart; saluran hisap harus dibuka untuk memberikan air di dalam jacket mesin sebelun di start,
jumlah yang tepat dari
sirkulasi air dapat diperiksa belakangan, sementara mesin dipanasi. Kalau mesin mempunyai torak yang
didinginkan minyak dengan minyak pelumas
yang dialirkan dengan pompa khusus ( lub. Oil priming pump) start pompa minyak dan setel tekanan sampai sebesar
yang dinyatakan pada plat nama atau yang diberikan dalam buku instruksi
dari pembuat mesin.
7. Sistem minyak
bahan bakar harus diperiksa dalam segala hal, untuk memastikan bahwa pipa bersih,
pompa bekerja, dan terdapat penyediaan
bahan bakar didalam
tangki. Pompa Injeksi bahan bakar kemudian harus dipancing (primed), dan udara atau air
dikeluarkan dari saluran keluar katup atau nosel. Harus berhati-hati untuk tidak menekan bahan
bakar terlalu banyak
kedalam ruang bakar atau silinder agar tidak mendapat tekanan terlalu tinggi pada penyalaan pertama yang menyebabkan
katup pengaman meletup dan agar minyak bahan
bakar tidak masuk kedalam penampungan karter. Tetapi pompa bahan bakar
harus cukup dipancing sedemikian rupa sehingga
setiap saluran pengeluaran terisi penuh sampai nosel. Tuas kendali bahan
bakar disetel terbuka lebar sehingga injeksi akan start segera. Kendali pompa
bahan bakar ditempatkan pada posisi “ ON”.
8.
Katup pengaman yang biasanya dipasang pada tiap kepala silinder, harus
diperiksa, katup ini disetel untuk meletup pada kira-kira 750 sampai 1250 psi, tergantung pada tekanan maksimumun/angka
dibo-lehkan dalam me sin. Katup dihadapkan
pada gas suhu tinggi dan mempunyai kecenderungan untuk macet, pemeriksaan dapat
dilakukan dengan menekan pegas menggunakan batang pengungkit atau dengan
melepas baut dan melepas katup untuk diperiksa.
9.
Mesin harus diputar satu atau dua kali kalau telah lama tidak
beroperasi. Untuk
melakukan ini dip erlukan untuk membuka kran indikatur atau katup pengaman (compression relief) dan
memutar mesin, baik dengan tangan yang menggunakan batang yang dimasukan kedalam lubang
yang ada pada roda
gila (fly wheel) ataupun dengan udara start. Kemudian kran pengaman/ indikator harus ditutup setelah
mesin dalam kedudukan yang baik untuk di start, yaitu satu silinder mempunyai
katup udara start terbuka dan toraknya kira-kira
10 derajat melampui TMA.
10.
Udara start dalam
tabung (tangki) harus diperiksa untuk mengetahui apakah tekanannya cukup, kalau tidak harus diisi dengan menghidupkan motor compressor
udara start. Sistem pestart udara dari tangki sampai katup pengendali utama start harus dibuka, setelah
diperiksa bahwa katup pengendali
utama tertutup.
11.
Beban mesin harus diputuskan, saklar harus dibuka kalau mesin menggerakan generator, atau kopling harus berada dalam
kedudukan netral.
15.4.8. Menghidupkan
Kalau sebelas point
kegiatan persiapan telah diamati dan dilakukan, maka penstarteran dengan udara start
dapat dilaksanakan, dengan cara sebagai berikut
:
1.
Katup penstarter udara utama dibuka dan batang penstarter diatur menurut petunjuk yang diberikan (dalam
buku petunjuk mesin)
2.
Mesin harus diawasi; tidak boleh digunakan udara yang tidak diperlukan. Pada tanda pertama dari
pembakaran, udara harus dimatikan dan katup ventilasi dibuka. Sebuah mesin
dalam keadaan yang baik biasanya mulai penyalaan diantara putaran kedua dan keempat dari poros
engkol.
3. Kalau mesin gagal setelah
empat atau lima putaran, berarti ada sesuatu yang salah. Pemutaran tidak berguna
dan mesin harus dihentikan.
4. Kalau
tekanan udara penstarter terlalu rendah karena kebocoran pada sistim perpipaan dan sambungan atau karena kegagalan mesin
untuk start pada percobaan pertama, maka pastikan untuk mengisi kembali
tangki udara star sampai pada tekanan yang
dianjurkan. Apabila kompressor tidak memungkinkan
untuk dijalankan karena tidak ada listrik atau motor penggerak kompressor
cadangan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk memastikan
tekanan udara penstarter yang diperlukan, tetapi jangan sekali-kali menggunakan
oksigen murni untuk kepentingan start.
15.4.9. Pemanasan
Setelah mesin distart,
sebelum dibebani harus dibiarkan tanpa kerja untuk beberapa menit (sampai 5
menit) dan menjadi panas. Selama 5 menit ini pengamatan berikut harus dilakukan:
1.
Dengarkan apakah pembakaran seperti biasa dan urutan pengapian benar,
periksa semua silinder untuk pembakarannya, dan perhatikan kerja dari pompa injeksi untuk mengetahui
apakah semua beropersi dengan baik
2.
Amati sistim air pendingin keseluruhan untuk mengetahui apakah pomp a bekerja dan terdapat air cukup;
lihatlah apakah suhu air menanjak dengan
baik; dan atur aliran air untuk menyesuaikanya.
3.
Amati tekanan pelumasan dan kerja dari alat pelumas, dan hitung jumlah tetesan untuk operasi yang benar.
4.
Periksa apakah ada silinder yang terlalu cepat panas yang menunjukan adanya torak yang tidak terlumasi
dan dengarkan kalau ada bantalan pena torak atau pena engkol yang tidak terlumasi. Kalau ada
bagian yang bergerak
yang tidak cukup mendapatkan pelumasan, dapat menimbulkan kerusakan gawat.
5.
Amati suara dan warna gas buang, untuk mengetahui keadaan yang baik. Pengamatan ini harus diulangi
setelah beban disambungkan. Warna gas buang
dapat bercerita banyak hal, yang akan ditunjukkan kemudian.
Tindakan pengamatan
ini selama lima menit pertama setelah menstart harus menjadi kebiasaan bagi operator
mesin. Pro sedur ini merupakan metoda yang paling baik dan terandalkan untuk mencegah operasi yang
tidak benar. Ini didasarkan
pada kenyataan bahwa mesin diesel memerlukan bukannya perhatian banyak ataupun perhatian
yang terus menerus, melainkan memerlukan
perhatian yang layak pada saat yang tepat. Juga didasarkan pada kenyataan yang telah diketahui bahwa mesin diesel
harus dioperasikan dengan baik dalam
lima menit atau terdapat satu kelainan yang harus ditemukan dalam lima
menit tersebut.
Tetapi, perlu dicatat bahwa
pengamatan tertentu harus dilakukan meskipun setelah periode pemanasan lima menit. Yaitu kalau
terdapat kebocoran pada jacket air, katup injeksi, katup udara, dan sebagainya, hal tersebut
mungkin tidak
terlihat sampai pemuaian sepenuhnya dari bagian yang bersangkutan terjadi setelah mesin beroperasi
untuk waktu yang lebih lama dalam beban normal. Tidak boleh ada kebocoran jenis apapun juga,
kalau mereka tidak dapat
diperbaiki sementara mesin berjalan , mesin harus
dihentikan dan tidak boleh distart kembali sampai kerusakan diperbaiki.
15.4.10. Mematikan
Untuk
menghentikan mesin dilakukan sebagai berikut :
1. Lepas beban pada mesin, dalam
kasus mesin induk kopling yang menghubungkan poros propeller sudah pada posisi netral, kalau untuk pembangkit generator maka beban
listrik sudah diputuskan.
2.
Turunkan kecepatan putaran mesin sampai kecepatan terendah yang masih bisa jalan langsam.
3.
Gerakkan pengendali pompa bahan bakar ke kedudukan STOP dan tutup katup penyedia bahan bakar.
4.
Air pendingin dan minyak pendingin torak harus dibiarkan berjalan setelah mesin berjalan sampai suhu
keluar tidak lebih dari 5 sampai 10 derajat lebih tinggi dari suhu masuk. Ini
mencegah panas lebih setempat yang dapat menyebabkan endapan karat dalam jacket.
5.
Kalau mesin harus dimatikan untuk jangka waktu yang lama, maka jacket air harus dikuras seluruhnya untuk
mencegah karat dalam cuaca dingin juga melindungi jacket dari peledakan kalau air membeku.
6.
Semua peminyakan tetes harus dimatikan, semua listrik harus diputuskan, dan kopling diletakkan pada
kedudukan netral.
15.5. SISTEM PERPIPAAN DI KAPAL IKAN
Perpipaan adalah suatu alat yang
fungsi atau kegunaannya sebagai tempat mengalirnya
zat cair dari satu tempat ke temp at yang lain.
15.5.1. Jenis Pipa
Jika ditinjau dari segi kegunaan
maka perpipaan diatas kapal dibagi atas beberapa jenis, diantaranya adalah :
15.5.1.1. Pipa Bahan
Bakar
Pipa bahan bakar
adalah salah satu jenis perpipaan yang fungsinya adalah temp at mengalirnya bahan bakar
dari satu tempat ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa bahan
bakar dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu yang berlaku secara
internasional. Adapun warna
yang digunakan untuk sistim perpipaan bahan bakar digunakan warna merah.
Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian me sin khususnya untuk
mengetahui sistim perpipaan bahan bakar yang berada diatas kapal, untuk
menghindari terjadinya kesalahan pengisian
bahan bakar pada tangki induk dan tangki harian bahan bakar diatas
kapal.
15.5 .1 .2. Pipa Minyak Pelumas
Pipa minyak pelumas adalah salah satu jenis perpipaan
yang fungsinya adalah temp at mengalirnya
minyak pelumas dari satu temp at ke temp at yang lain diatas kapal.
Untuk membedakan pipa minyak pelumas dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu yang
berlaku secara internasional. Adapun warna yang digunakan untuk sistim
perpipaan minyak pelumas digunakan warna kuning. Pemberian warna pada sistim
perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian mesin
khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan minyak pelumas yang berada
diatas kapal, untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian bahan bakar pada
tangki induk dan tangki harian minyak
pelumas diatas kapal.
15.5 .1 .3. Pipa Air
Tawar
Salah satu jenis
perpipaan yang fungsinya adalah temp at mengalirnya air tawar dari satu tempat ke temp at yang
lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa air tawar dengan sistim perpipaan yang lainnya maka
diberi warna tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang
digunakan untuk sistim perpipaan air tawar digunakan warna biru. Pemberian
warna pada sistim perpipaan sangatlah
penting untuk memudahkan operator ABK bagian me sin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan air tawar yang berada di atas
kapal yang digunakan sebagai persediaan air tawar selama pelayaran,
maupun yang digunakan sebagai pendingin
motor penggerak utama dan motor bantu yang
menggunakan sistim pendinginan tidak langsung
15.5 .1 .4. Pipa Air Laut
Pipa air laut
berfungsi sebagai temp at mengalinya air laut dari satu tempat ke temp at yang lain diatas kapal.
Untuk membedakan pipa air laut dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu
yang berlaku secara internasional. Adapun
warna yang digunakan untuk sistim perpipaan air laut digunakan warna hijau.
Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah
penting untuk memudahkan operator ABK bagian
mesin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan air laut yang berada di atas kapal yang digunakan
sebagai pendingin motor penggerak utama dan motor bantu yang menggunakan sistim
pendinginan langsung diatas kapal.
15.5.2.
Penataan Warna Pipa
Penataan warna
pada sistem perpipaan di kamar mesin adalah :
1.
|
Sistem pemadam kebakaran
|
red/merah
|
2.
|
Sistem pendinginan
|
|
a.
|
Fresh water (air tawar)
|
blue/biru
|
b.
|
Sea water (air
laut)
|
green/hijau
|
3.
|
Sistem pelumasan
|
yellowkuning
|
4.
Sistem bahan bakar red/merah
5.
Sistem uap silver
6.
Sistem udara grey/abu-abu
7.
Sistem bilge/got black/hitam
8.
Sistem sanitary black/hitam
9.
Sistem hidrolik yellow/kuning
10. Sistem pneumatic grey/abu-abu
15.5.3. Perawatan
15.5.3. Perawatan
Adapun jenis perawatan yang dilakukan untuk semua
jenis perpipaan yang disebutkan diatas
adalah :
1.
Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan lap isan anti karat atau korosif pada
permukaan pip a.
2.
Berikutnya
adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau korosif dengan cat biasa (top
coating).
3.
Menghilangkan lapisan karat, diketok dengan palu, dibersihkan dengan amplas untuk menghilangkan sisa
kotoran yang terdapat pada permukaan pipa,
lalu dicat dengan cat anti karat dan cat biasa (top coating)
Adapun pro sedur atau tindakan perawatan dalam
pemasangan perpipaan sistem remote kontrol
di kapal adalah :
1.
Beri perlindungan anti karat, hindari penimbunan aliran
pada pipa
2.
Hindari terbentuknya kantong-kantong udara
3.
Hindari pemasangan pipa yang panjang dan lurus untuk mencegah tegangan pada penghubung
4.
Selesai pemasangan, pipa dibersihkan dari kotoran
5.
Periksa kelonggaran sambungan
6.
Periksa
lampu-lampu indikasi
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.pengurangan biaya yang dijalankan
BalasHapusHarga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem