MANAJEMEN PERAWATAN MESIN KAPAL
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses atau kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. ( G.R Terry
dan L.W Rue. 1992)
UNSUR – UNSUR MANAJEMEN
Unsur manajemen terdiri dari 6 M dan 1 E yaitu :
1. Man
Dalam manajemen, faktor manusiaadalah
yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula
yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, manajemen
timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai
tujuan.
2. Money
Uangmerupakan
salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar
dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
3. Methode
Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya
pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan.
4. Market
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab
bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasardalam arti menyebarkan hasil produksimerupakan faktor menentukan dalam perusahaan.
5. Material
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material)
dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik,
selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki
dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
6. Machine
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesinakan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
7. Environment
Melaksanakan suatu kegiatan manejemen usaha, unsur
lingkungan tidak terlepas dari keenam unsur manajemen ”M”. Karena
kebersihan, kelestarian, dan daya dukung lingkungan sangat memiliki
peran terhadap keberhasilan suatu produksi.
FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN
Menurut Lutter gullick. Fungsi manajemen terdiri dari :
1. Planning
Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun
rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki, Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis,
sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk
langkah-langkah selanjutnya.
2. Organizing
Pengorganisasian atau organizing berarti
menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi
sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
3. Actuating
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan
utnuk mengusahakan agar semua anggota kellompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar
mau bejerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini
yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Controlling
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai
dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
PENGERTIAN PERAWATAN DAN TUJUAN PERAWATAN
Perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang
dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi
yang dapat diterima dan berfungsi seperti sediakala atau paling tidak
mendekati sehingga kegiatan produksinya dapat berjalan dengan lancar
(mesin dan peralatannya paling tidak mencapai umur ekonomisnya dan
menghindari kemacetan serta kerusakan sekecil mungkin) sehingga
pabrik/kapal dapat tetap beroperasi secara efektif, efisien, produktif,
dan tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan, (Maimun, 2004).
Menurut Suharto, (1991) perawatan adalah suatu usaha untuk
memelihara keawetan dan kesempurnaan dari suatu perlengkapan, dimana
perlengkapan tersebut harus selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
Sedangkan menurut Ardiyos (1996), perawatan adalah suatu usaha untuk
memelihara keawetan dan kesempurnaan dari alat perlengkapan , agar alat
perlengkapan tersebut selalu berada dalam keadaan baik, benar, dan siap
pakai
TUJUAN PERAWATAN MOTOR / MESIN
Adapun tujuan perawatan adalah sebagai berikut :
1. Memperpanjang masa pakai barang ( motor/mesin )
2. Menjamin kesiapan peralatan kerja
3. Menjamin keselamatan kerja
4. Menjamin kesiapan alat bila sewaktu – waktu diperlukan
5. Biaya diperendah untuk memperoleh keberuntungan.
6. Biaya diperendah untuk memperoleh kuntungan.
PENTINGNYA PERAWATAN
Kemajuan penelitian di bidang teknik telah melahirkan motor
diesel modern yang eksistensinya semakin diperlukan disegala bidang,
terutama bidang – bidang yang memerlukan tenaga penggerak besar (V. L
Maleev, ME. Dr. A.M dan Bambang Priambodo, 1986). Eksistensi motor
diesel ini dapat dipertahankan sampai batas waktu yang ditetapkan
apabila dirawat secara seksama.
JENIS KEGIATAN PERAWATAN
Pekerjaan pemeliharaan agar efektif harus dilakukan secara
menyeluruh dan teratur. Perlu suatu jadwal terperinci mengenai
bagian-bagian mesin induk, agar memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan. Jarak dan waktu (interval) dalam melakukan perawatan hanya
merupakan standar umum.
Perawatan mesin terbagi dalam jarak dan waktu (interval). Adapun jenis pemeliharaan tersebut meliputi :
1. Perawatan harian
2. Perawatan periodik
3. Perawatan berkala
PERAWATAN HARIAN
1. Pemeriksaan tangki harian bahan bakar
Pemeriksaan ini untuk mengetahui jumlah pemakaian bahan
bakar dan kemungkinan terdapatnya kebocoran pada tangki. Tangki ini
harus dikontrol setiap hari untuk membuang air atau kotoran yang
mengendap di dasar tangki
Isi tangki tidak boleh kurang dari ukuran yang ditentukan,
agar kotoran tidak terbawa masuk kedalam mesin. Untuk mengetahui
kapasitas tangki dapat dilihat pada sisi tangki pada gelas penduga.
Untuk membuang kotoran atau air yang mengendap dapat dilakukan pada
bagian bawah tangki.
2. Pemeriksaan keadaan minyak pelumas
Beberapa tujuan pelumasan adalah sebagai berikut
a. Mengurangi keausan pada benda yang bergerak atau saling bergesekan
b. Mendinginkan permukaan dengan membawa pergi panas yang dibangkitkan oleh gesekan
c. Membersihkan permukaan dengan mencuci bersih butiran logam yang dihasilkan dari gesekan
Agar tujuan pelumasan dapat tercapai, pemeriksaan minyak
pelumas ini perlu di lakukan. Keadaan minyak pelumas pada bagian-bagian
yang dilumasi perlu diperiksa setiap harinya. Penambahan minyak pelumas
perlu dilakukan apabila ada kekurangan, dan dilakukan penggantian
apabila keadaan minyak pelumas tidak sesuai lagi dengan standar yang
ditetapkan.
3. Pemeriksaan sirkulasi air pendingin
Menurut Soejanto (1982), pendinginan dimaksudkan untuk
menjaga agar suhu dari dari bagian motor tidak terlalu tinggi, akibat
pembakaran bahan bakar atau gesekan dari bagian-bagian yang bergerak
antara satu dengan yang lainnya.
Agar terjadi pendinginan yang baik, air pendingin harus dapat
kontak langsung terhadap permukaan-permukaan yang didinginkan. Kontak
ini dapat terganggu bila ada yang menghalangi, misalnya :
a. Karat, lumpur,garam, kotoran-kotoran dan lainnya
b. Gelembung udara.
PERAWATAN PERIODIK
1. Perawatan setiap 50-250 jam kerja
Perawatan periodik adalah perawatan yang dilakukan menurut
batas waktu yang ditentukan, dan biasanya mengikuti petunjuk dari buku
manual. Perawatan periodik ini biasanya dilakukan setiap 50-250 jam
kerja. Adapun jenis-jenis perawatan periodik adalah sebagai berikut :
a. Membersihkan saringan bahan bakar.
b. Membersihkan elemen saringan minyak pelumas
c. Penggantian minyak pelumas
d. Pemeriksaan air pendingin
2. Perawatan setiap 500-1000 jam kerja
Pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan antara lain :
a. Mengganti elemen saringan bahan bakar
b. Mengganti elemen saringan oli
c. Periksa clearence katup kepala silinder.
PERAWATAN BERKALA
Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan secara teratur atau rutin diantaranya adalah :
- Memeriksa minyak pelumas setiap kali sebelum mesin start
- Gantilah minyak pelumas sesudah dipakai 250 jam kerja, kecuali mesin yang masih baru atau selesai direparasi besar-besaran (over haul), penggantian minyak pelumas dilakukan setelah 60 jam pertama.
Penggantian minyak pelumas dilakukan dangan terlebih dahulu
membuang minyak pelumas yang lama dengan jalan membuka baut pembuangnya
pada waktu motor masih panas atau setelah motor berhenti bekerja.
Disamping itu minyak pelumas juga harus dikeluarkan dari dalam saringan
dan pendingin minyak pelumas. Apabila diperlukan ganti kertas
saringannya.
PERAWATAN SISTEM PELUMASAN
Buanglah minyak pelumas setiap 600 jam dan bersihkan bak
tersebut dengan menggunakan pompa minyak, sampai benar-benar bersih,
kemudian isi minyak pelumas kembali sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan. Pada saat mengganti kertas saringan minyak lumas seperti
telah diterangkan diatas.
Tekanan minyak pelumas, apabila tekanan minyak pelumas tidak
dapat mencapai bilangan yang diisyaratkan oleh pabrik pembutannya,
matikanlah mesin dan lakukanlah pengecekan seperti hal dibawah ini :
1. Mengecek isi minyak pelumas didalam bak, apakah isi minyak pelumas didalam bak cukup atau tidak .
2. Mengecek apakah terjadi kerusakan pada pipa, alat pengukur tekanan minyak pelumasnya atau tidak
3. Mengecek apakah terjadi kebocoran minyak pelumas dari saluran-salurannya atau tidak
4. Mengecek apakah pompa minyak pelumas bekerja dengan baik atau tidak
5. Mengecak apakah alat pengatur tekanan minyak pelumas bekerja dengan baik atau tidak
6. Mengecek pegas tekanan minyak pelumas apakah masih berfungsi dengan normal atau tidak.
PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR
1. Saringan bahan bakar
Bersihkan saringan dari debu, air atau endapan lainnya
setiap 250 jam kerja, gantilah elemen saringan dengan yang baru setiap
1.000 jam kerja, saringan pipa isap pompa bahan bakar, dimana saringan
tersebut harus dibersihkan setiap 250 jam.
2. Pembuangan udara
Pembuangan udara didalam bahan bakar sangat mengganggu
kelancaran dan menyebabkan mesin susah untuk distar. Oleh karena itu,
udara harus dikeluarkan dari saluran bahan bakar, terutama apabila
terasa ada gejala gangguan.
TEKNIK PERAWATAN MOTOR INDUK
Perawatan motor induk adalah kegiatan untuk mencegah dan
menanggulangi kerusakan. Tujuannya agar motor dapat beroperasi secara
terus menerus tanpa mengalami gangguan ataupun kerusakan, serta untuk
memperpanjang umur pakai motor.
Menurut Wiranto A. dan Koiche, Tsuda (1983), ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam teknik perawatan motor antara lain :
1. Berpikir sebelum bertindak
Sebelum melakukan suatu perawatan dan perbaikan, sebaiknya perhatikan
gejala atau tanda–tanda kerusakan dengan teliti. Jangan tergesa–gesa
atau ceroboh, tetapi harus direncanakan terlebih dahulu apa yang akan
dikerjakan.
2. Pencegahan masuknya kotoran
Sebagai kepala kamar mesin (KKM), perwira serta anak buah kapal (ABK)
mesin apabila melakukan suatu pembongkaran mesin maka kebersihan adalah
faktor utama yang sangat perlu diperhatikan.
3. Bagian–bagian mesin diperlakukan dengan hati – hati
Dalam melakukan suatu pembongkaran atau perbaikan suatu mesin yang
paling pokok perlu diperhatikan adalah penggunaan kunci–kunci sesuai
dengan fungsinya. Hal ini dimaksudkan agar dalam melakukan pembongkaran
atau perbaikan tidak akan menimbulkan kerusakan pada komponen mesin yang
dibongkar.
4. Pekerjaan yang sempurna
Pada saat melakukan kegiatan perawatan atau perbaikan, gunakanlah
peralatan sesuai dengan fungsinya tidak merusak dan tidak mencelakakan
serta pekerjaan dapat selesai denganmudah, cepat dan sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar